Salah seorang orang tua murid yang kebetulan hadir di lokasi konferensi pers, secara mendadak berteriak dan memaki Kadisdik DKI sebagai pembohong.
"Tidak ada itu kriteria jarak yang ada usia. Saya orang tua murid Bu. Anda tidak hormati ribuan orang tua yang berjuang anaknya bisa bersekolah," ujar salah seorang orang tua murid berjenis kelamin laki-laki, Jumat (26/6).
"Silakan tahan saya. Anda berbohong, tidak ada itu selisih jarak. Saya siap bertanggung jawab itu bohong," sambungnya.
Polemik PPDB DKI 2020 bermula karena Dinas Pendidikan DKI dinilai diskriminatif lantaran penerimaan calon siswa mengutamakan usia dibandingkan zonasi dan prestasi.
Para orang tua siswa menyayangkan keputusan tersebut dan merasa kasihan dengan anak-anak mereka yang telah bekerja keras.
Sementara itu, Kadisdik DKI Jakarta, Nahdiana membantah kalau sistem PPDB diskriminatif. Menurutnya kebijakan yang dibuat mengakomodir semua unsur. Mulai dari prestasi, zonasi, dan usia.
Pemprov DKI Jakarta juga tidak mengabaikan prestasi siswa, yakni dengan menyediakan Jalur Prestasi untuk menyeleksi siswa berdasarkan prestasi akademik maupun nonakademik.
"Bagi yang tidak diterima di jalur zonasi dapat menempuh jalur prestasi yang akan dimulai tanggal 1 Juli," jelas Nahdiana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: