Dilansir dari laman Youtube TNI AD, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Hetty Andika Perkasa bersama anggotanya menyusuri perkampungan dengan membawa sejumlah paket bantuan sosial.
Hetty Andika sempat terharu, di tengah perjalannya itu dia menemukan pria paruh baya, Ahmadi yang merawat anak perempuan, Fitri yang menderita hidrosefalus.
Kesedihan itu, adalah cerita Ahmadi bahwa Fitri yang menginjak usia 29 tahun adalah anak yatim dan juga tidak terurus oleh ibunya karena sakitnya itu.
"Fitri itu mau dikasih ke orang sama emaknya, jadi saya bilang biarin saya yang urus," ujar Ahmadi.
Ahmadi bercerita, bahwa Fitri sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Tetapi, perawatan itu tidak dilanjutkan karena kendala biaya.
"Dari dulu kan pakai selang, sejak (dirawat) di rumah sakit. Tapi sekarang berhenti berobat karena terkendala biaya," katanya.
Bahkan, kata Ahmadi, Fitri terpaksa berhenti sekolah sejak lulus SD. Hal ini dikarenakan, Fitri juga menderita katarak setelah perawatan hidrosefalus.
"Pas jalan sudah stabil, tapi matanya boleh dikata nggak ngeliat, kurang terang," ungkapnya.
Hentty Andika pun berempati atas kondisi Fitri. Dia meminta tim dokter dari TNI AD untuk membantu perawatan kesehatannya.
"Saya sebetulnya pengen peluk, tapi kan lagi corona nggak boleh ya. Tapi nanti kita periksa dari awal lagi (kondisi kesehatannya)," demikian Hetty Andika.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.