Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pilkada 9 Desember, Mendagri: Petahana Yang Tidak Efektif Tangani Corona Jangan Dipilih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 22 Juni 2020, 15:25 WIB
Pilkada 9 Desember, Mendagri: Petahana Yang Tidak Efektif Tangani Corona Jangan Dipilih
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian/Net
rmol news logo Penanganan pandemik virus corona baru atau Covid-19 di daerah diminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian untuk menjadi tema utama sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Tito Karnavian berpendapat, dari 270 daerah yang akan menyelenggarakan pilkada, terdapat 220 kepala daerah yang akan mencalonkan kembali dirinya maju dikontestasi politik tahun ini.

Melalui cara penanganan Covid-19 oleh ratusan incumbent itu, dia menilainya sebagai daya tarik untuk masyarakat pemilih agar mau ikut berpartisipasi di pilkada 9 Desember nanti.

"Maka saya meminta kepada teman-teman media, dan kita semua bergarak agar isu yang diangkat dalam kontestasi pilkada itulah isu tentang penanganan Covid-19. Efektivitas penanganan Covid-19 daerah itu dan penanganan dampak sosial ekonominya," ujar Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

Tidak hanya itu, mantan Kapolri ini juga menyebutkan bahwa isu Covid-19 juga memberikan dampak positif bagi calon petahana maupun non petahana. Namun jika petahana tidak bisa menangani Covid-19 dengan baik, maka bukan tidak mungkin penilaian masyarakat untuk memilih beralih ke kandidat lain.

"Kepala daerahnya tidak efektif menangani Covid-19, ya jangan dipilih lagi. Karena rakyat membutuhkan kepala daerah yang efektif bisa menangani persoalan covid di daerah masing-masing, berikut dampak sosial ekonominya," sebut mantan Kapolda Papua ini.

"Nah, jadi mari kita bersama-sama angkat masalah upaya efektivitas penanganan covid oleh kepala daerah dan dampak sosial ekonominya menjadi isu sentral dalam pilkada. Sehingga yang terjadi bukan penyebaran, tapi penekanan angka penularan," demikian Tito Karnavian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA