Sadar dengan kesulitan tersebut, Karang Taruna Unit 06 Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat turut memfasilitasi para orang tua dan siswa di lingkungan RW 06 yang akan mendaftar PPDB online.
Ketua Karang Taruna Unit 06 Kelurahan Karet Tengsin, Mohammad Renaldi menjelaskan, pihaknya turut membantu dengan melakukan pendataan warga dan scan data sejak tanggal 11 Juni.
"Khususnya bagi para orang tua siswa yang memang tidak bisa memakai internet atau tidak mempunyai piranti lunak guna mendaftar secara online. Tentunya dengan mengikuti waktu yang telah ditetapkan dalam PPDB DKI Jakarta," kata Renaldi kepada wartawan, Jumat (19/6).
Kegiatan pendaftaran PPDB yang dilaksanakan Bidang Pendidikan dan Pelatihan Karang Taruna Unit 06 ini telah menghimpun data sebanyak 60 warga RW 06 Kelurahan Karet Tengsin yang akan melakukan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
“Pendaftaran ini khusus untuk siswa jenjang SD-SMP-SMA/SMK dengan menyediakan seluruh perangkat guna memudahkan seluruh orang tua dan siswa dalam mendaftar ke sekolah yang diinginkan. Seperti hari ini dibuka jalur afirmasi hingga tanggal 21. Jalur zonasi tanggal 25-27 Juni 2020," sambung Bidang Pendidikan dan Pelatihan Karang Taruna Unit 06 Karet Tengsin, Haidir Ali.
Sementara itu, Ketua Rukun Warga RW 06 Muhammad Bayhaqi menyampaikan turut senang dan bangga kepada rekan-rekan Karang Taruna yang peduli dan membantu warga yang kesulitan dalam pendaftaran PPDB daring tahun 2020 ini.
“Kami mengapresiasi kegiatan yang dilakukan rekan-rekan karang taruna ini. Semoga karang taruna terus mendedikasikan dharma baktinya kepada masyarakat. Saya juga selalu mengingatkan agar protokol Covid-19 diterapkan dalam setiap kegiatan. Mengingat RW bagian dari gugus tugas pandemik Virus Corona,†tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah dibuka di DKI Jakarta di tengah pandemik Covid-19 ternyata menyulitkan masyarakat. Mulai dari kegagapan teknologi hingga aturan usia membuat masyarakat bingung. 
