Begitu kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Hamdani di Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (17/6).
"Kondisi paling parah dibanding bencana lainnya. Penurunan pengunjung sampai 0 persen dari sejak kita tutup bulan Maret, sekarang baru ada gerakan lagi," ujar Hamdani dilansir dari
Kantor Berita RMOLBanten.
Untuk sektor pariwisata terutama pantai, kata Hamdani, sudah ditutup sejak bulan Maret termasuk penutupan hotel yang ada di Cinangka dan Anyer.
"Ini dampaknya terhadap karyawan hotel banyak yang dirumahkan, kalau hotel yang punya jaringan di luar masih bisa bagi tugas ke karyawan yang lain," ucapnya.
Dalam rangka menyongsong
new normal, kata dia, pengunjung masih rendah dan masih ada hotel yang tutup. Tetapi, ada persiapan hotel melakukan kegiatan.
"
New normal ini walaupun masih banyak pembatasan diupayakan tingkat hunian ada pergerakan walaupun mungkin paling tinggi itu di pangsa 25 persen, karena ada pembatasan tadi itu," katanya.
"Ini tentu bisa berdampak positif terhadap hotel terhadap kebutuhan mereka seperti bayar listrik, gaji karyawan itu masih belum bisa, makanya dari Pemda kita lakukan penundaan waktu pembayaran pajak dari masing-masing hotel," dia menambahkan.
Sementara General Manager Hotel Aston Anyer Doddy Fathurahman menuturkan, dengan adanya
new normal menjadi kabar baik bagi pariwisata karena sejak dari lebaran ada sedikit kenaikan dari tingkat penghunian.
Kata Doddy, sebelumnya hanya 10 persen bahkan lebih buruk dibandingkan pasca tsunami ada kenaikan sampai 20 persen.
"Kami melakukan filtering bagi tamu dari Jakarta, tidak bisa melakukan
booking secara online, tetapi kita buka ada lebih dari pengunjung lokal, seperti dari Cilegon, Serang, Tangerang," ucapnya.
"Ini menjadi yang luar biasa bagi kami, memang target market nya kami itu dari Tangerang saja. Tetapi ternyata lokal market pun saat pandemi Covid-19 malah lebih rame," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.