Menurutnya, hal itu penting untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dia yakin banyak peluang dan kesempatan terbuka jika para kader fasih berbahasa Inggris.
“Bisa ada kerjasama-kerjasama, promosi pariwisata ke tingkat global, dan lainnya. Bahasa Inggris itu kunci untuk membuka wawasan dan mindset global,†tegas ketua Dewan Pengurus Amanat Institute itu kepada wartawan di Menteng Jakarta Pusat, Kamis (11/6).
Dia lantas mencontohkan bukti bahwa fasih bahasa Inggris mampu memperluas pergaulan. Politisi PAN ini menghubungi seorang arsitek kenamaan asal Melbourne, Australia bernama Khalid Bouden. Dengan berbahasa Inggris, Deni mengurai keinginannya membangun Tasikmalaya lewat peningkatan kapasitas para kades.
Khalid menyambut baik keinginan Deni Sagara. Bagi Khalid, keinginan itu sederhana namun bisa membuka peluang kerjasama internasional.
“Bukan hanya pariwisata, tetapi juga bisnis dan pengembangan sumber daya manusia. Tasikmalaya akan menjadi sebuah kampung global,†puji Khalid yang turut diundang untuk berkunjung ke Tasikmalaya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: