Demikian disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Jacky Manuputty mengisi diskusi daring bertajuk "
The New Normal: Perspektif Agama-Agama" yang diinisiasi oleh Inter Religious Council (IRC) Indonesia, pada Senin (8/6).
"Kita katakan bahwa saat ini kami belum melihat kita telah mencapai normal baru," ujar Jacky.
Dia menilai, fase
new normal baru bisa diterapkan jika kurva pandemik virus corona sudah menunjukkan penurunan dan benar-benar landai di Indonesia.
Karena itu, PGI masih melakukan kajian dan pembahasan komperhensif terkait pemberlakuan
new normal ini. Terutama terkait aktivitas kegiatan keagamaan masyarakat.
"Sehingga yang kita pakai refungsionalisasi rumah ibadah secara bertahap," kata Pendeta Jacky.
Namun begitu, Jacky menyatakan memang ada realitas baru yang mesti dihadapi dan disikapi secara kreatif oleh para pemuka agama. Hal ini antara lain untuk menetralisir narasi-narasi hegemoni
new normal itu sendiri.
"Agama-agama dapat mengelola gagasan kreatif memasuki tatanan normal baru sambil membongkar hegemoni situasi normal baru yang kita jalani," pungkasnya.
Selain Pendeta Jacky, turut hadir sejumlah tokoh dan pemuka lintas agama antara lain; Ketua IRC Indonesia Din Syamsuddin, Ketua Umum MATAKIN Budi Tanuwibowo, Ketua Umum PP Permabudhi Philip Wijaya, Ketua Prajaniti Hindu KS Arsana, Ketua Komisi Keadilan Perdamaian (KKP) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Romo Agustinus Heri Wibowo.
Kemudian Ketua PBNU Marsudi Suhud, Sekretaris PP Muhammadiyah, Sekretaris Wantim MUI Noor Ahmad, serta perwakilan pemuka-pemuka agama yang lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.