Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menuju Normal Baru, Tes Masif Ditingkatkan Dari 10.000 Spesimen Per Hari Menjadi 20.000

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 05 Juni 2020, 06:47 WIB
Menuju Normal Baru, Tes Masif Ditingkatkan Dari 10.000 Spesimen Per Hari Menjadi 20.000
Tes masiv untuk Covid-19/Net
rmol news logo Bagaimana Indonesia menghadapi masa transisi untuk Normal Baru? Salah satunya adalah dilakukannya tes masif Covid-19. Tes ini sangat dibutuhkan untuk melihat gambaran kasus virus corona di suatu wilayah.

Setelah tes dilakukan, maka tim tugas akan melakukan tracing atau pelacakan.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, menyampaikan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tes masif Covid-19 ditingkatkan lagi.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan 10.000 tes. Kini, angka itu harus ditingkatkan lagi menjadi dua kali lipatnya.

"Tes masif tentu saja akan membuat gambaran lebih akurat dan utuh. Sekarang 10.000 tes sudah dilampaui, 10.000 spesimen perhari. Presiden minta ditingkatkan menjadi 20.000. Kemudian diikuti tracing (pelacakan) yang lebih progresif, Itu penting," kata Donny, dalam acara diskusi online yang diselenggarakan Indonesian Public Institute (IPI), Kamis (4/6).

Dengan hasil tes itu, data terdeteksi orang-orang yang berpotensi tertular dari pasien positif Covid-19. Ini akan memudahkan penanganan.

"Nanti dalam situasi normal baru pun kita harus punya gambaran yang akurat. Jangan yang keliru, karena kalau keliru, kita anggap situasi baik-baik saja, ternyata kita belum sampai pada puncak pandemik," jelas Donny.

Pemerintah tengah mematangkan lagi kesiapannya agar beberapa wilayah bisa segera menuju masa transisi, masa di mana selesainya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar menuju masa normal baru.

Kesiapan itu antara lain mengecek ketersediaan alat ukur, hand sanitizer, dan petugas yang disiagakan.

"Alat ukur suhu ada atau tidak. Hand sanitizer ada atau tidak. Petugas siap atau tidak. Hal-hal semacam ini perlu disiapkan. Sekali lagi, normal baru tidak boleh membuat kita lengah. Merasa semua baik-baik saja," tegas Donny.

Pemerintah merencanakan kembali membuka kegiatan ibadah di masjid, membuka toko-toko, serta mengaktifkan lagi beberapa layanan publik dan perkantoran secara bertahap. Tentunya semua itu membutuhkan kesiapan dari semua pihak dan mengikuti aturan protocol kesehatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA