Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ini Strategi Pemerintah Terapkan New Normal Di Daerah Terdampak Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 05 Juni 2020, 00:06 WIB
Ini Strategi Pemerintah Terapkan <i>New Normal</i> Di Daerah Terdampak Covid-19
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona baru atau Covid-19 Wiku Adisasmito/Repro
rmol news logo Rencana pemerintah mengembalikan aktivitas sosial ekonomi masyarakat ke tatanan hidup yang baru atau New Normal dilakukan melalui strategi-strategi tertentu.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona baru atau Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, penerapan new normal bisa dilakukan jika kondisi daerah terbebas dari Covid-19.

Saat ini, Gugus Tugas Pusat telah memberikan arahan kepada pimpinan daerah, baik walikota, bupati serta para gubernur sebagai ketua gugus tugas di daerah, untuk meningkatkan kualitas penanganan Covid-19.

"Agar proses pengambilan keputusannya itu dapat betul-betul sesuai dengan kondisi yang ada dan kemampuan daerah, untuk betul-betul dapat (kembali) menjalankan kegiatannya," ujar Wiku Adisasmito di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/6).

Ia melanjutkan, terdapat klasifikasi yang dibuat pemerintah terkait tingkat risiko kenaikan kasus diseluruh daerah di Indonesia. Klasifikasi tersebut diistilahkan sebagai zonasi, yang nantinya menjadi tolak ukur dalam menetukan daerah yang layak untuk menerapkan New Normal.

Ada empat macam zonasi kata Wiku Adisasmito. Pertama zona hijau, yang berarti belum ada kasus positif Covid-19. Kedua zona kuning atau risiko kenaikan kasus positif rendah, tapi perlu dilakukan penelusuran kontak dari kasus positif kepada kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sedangkan zona ketiga disebut zona orange atau risiko kenaikan kasus sedang. Zona ini berarti sudah ditemukan kasus-kasus positif, dan memiliki risiko kenaikan kasusnya sedang. Kemudian keempat adalah zona merah, yang berarti daerah-daerah ini memiliki risiko yang paling tinggi dari jumlah kenaikan kasus positifnya.

"Zonasi ini bisa diakses oleh pimpinan daerah dalam rangka memastikan, bahwa masing-masing pimpinan daerah mengetahui kondisinya, dan dalam hal konteksnya untuk kepentingan kebijakan," ungkapnya.  

Lebih lanjut, Wiku Adisasmito berharap seluruh daerah bisa bertransformasi dari zona merah hingga menjadi zona hijau. Sebab pemerintah pusat berharap semua daerah terdampak bisa segera menerapkan New Normal.

Beberapa cara bisa dilakukan untuk meperbaiki status zonasi daerah. Yakni dengan menerapkan 4 sehat 5 sempurna ala Covid-19. Diantaranya, menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, istirahat yang cukup, olahraga yang cukup, jangan panik, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi.

"Kita semuanya berusaha untuk transformasi zona. Kalau zona merah tentunya akan berusaha untuk menjadi zona orange, zona orange kita usahakan untuk menjadi kuning, zona kuning untuk menjadi hijau," terangnya.

"Tiap daerah memiliki tingkat risiko baik yang hijau pun juga memiliki risiko. Harapannya adalah semua daerah akan makin lama makin meningkat sehingga aktivitas sosial ekonominya bisa berjalan dengan baik," sambungnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA