Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

LSPR Punya Lima Protokol Belajar Mengajar Jelang New Normal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 03 Juni 2020, 22:33 WIB
LSPR Punya Lima Protokol Belajar Mengajar Jelang <i>New Normal</i>
LSPR bersiap hadapi era new normal/Istimewa
rmol news logo Rencana pemerintah untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) direspons London School Public Relations (LSPR) Communication & Business Institute dengan mempersiapkan sejumlah protokol belajar mengajar di era new normal.

Pertimbangan utama dalam protokol ini adalah keamanan, kesehatan, dan kenyamanan mahasiswa serta para staf, karyawan, dan dosen.

“Kami sudah menyiapkan dan melakukan pelatihan terkait hal ini. Sebab, LSPR memiliki 5.000 mahasiswa, 325 staf, dan 260 orang pengajar. Tidak mudah untuk membuat semua orang tiba-tiba berubah. Oleh karena itu, kami sudah jauh-jauh hari mempersiapkan hal ini sejak awal Maret 2020," kata Founder & CEO LSPR Communication & Business Institute Prita Kemal Gani dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (3/6).

Dengan pengalaman e-learning selama lima tahun belakangan, LSPR yakin proses belajar mengajar akan tetap berjalan maksimal.

"Kami sudah punya learning management system, e-learning strategy, memiliki ratusan modul yang sudah dibuat dalam bentuk online, dan sebagainya. Dengan demikian, bagi LSPR, e-learning memang bukan hal yang baru. Hanya tinggal kami modifikasi saja,” ungkapnya.

Ada lima strategi yang telah dilakukan LSPR pada jelang PSBB hingga new normal nanti. Pertama, mempersiapkan online learning atau e-Learning

“Online learning yang kami persiapkan harus mengandung Wow Effect dan Engagement agar mahasiswa dapat tertarik mengikuti kelas online. Artinya, konten pembelajaran harus dibuat sekreatif mungkin agar menciptakan Wow Effect dan engagement,” jelas Prita.

Oleh karena itu, materi dikemas layaknya program kuis ‘I Want to Be Millioner’, Treasure Hunt, Wheel of Fortune, dan sebagainya. Untuk bisa menyajikan pembelajaran seperti itu, LSPR telah melatih para dosennya agar dapat mengemas materi secara fun berformat games.

Kedua, mempersiapkan rule selama mengikuti kelas online. LSPR telah menetapkan aturan untuk diikuti oleh mahasiswa dan dosennya ketika kelas berlangsung, yakni harus rapi layaknya sedang kuliah offline di kampus.

Ketiga, mempersiapkan student hotline service. Program ini dilakukan untuk menjawab proses belajar mahasiswa yang memerlukan bimbingan akademik, bimbingan tesis, hingga konseling masalah studi dan karier mereka. Ada 10 orang yang terbagi ke dalam beberapa shif, yang siap menangani hotline services ini.  

Keempat, mempersiapkan kelas offline dengan protokol kesehatan yang ketat. LSPR mempersiapkan ruang kelas offline yang dapat diikuti mahasiswa dengan jumlah separuhnya. Yang tadinya satu kelas mencapai 36 mahasiswa, dikurangi menjadi 18 mahasiswa. Sisanya, mengikuti kelas dari rumah.

Kelima, mempersiapkan protokol kesehatan dan physical distancing. Selama diberlakukan kelas offiline, mahasiswa, pengajar, dan staf yang akan memasuki kampus harus mengikuti standar protokol kesehatan dan physical distancing. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA