"Jadi 23 ribu tersebut merupakan orang-orang yang kemarin mudik dari kota. Yang mana mereka tidak dapat kembali lagi,†kata Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, dilansir dari
Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (3/6).
Menurutnya, para pengangguran itu tidak memiliki skill kemampuan dan mungkin telah di-PHK dari tempatnya bekerja.
"Di satu sisi kita punya investor yang masuk, mereka pun bisa masuk. Dan apa yang kita punya saat ini adalah pertanian dan peternakan," paparnya.
Kendati demikian, upaya ini menurut Safin tidaklah mudah. Pihaknya juga telah memberikan pengarahan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati terkait masalah ini.
"Sebab Dispertan ini merupakan pihak yang menjaga pangan bagi kita. Pangan di Kabupaten Pati produksinya cukup baik di tengah pandemi seperti ini. Mulai dari beras, unggas, kambing, sapi dan seterusnya," bebernya.
Sambungnya, hal tersebut perlu didorong terus supaya tetap berproduksi.
Dia merasa ada rasa was-was dan kekhawatiran dari pihak-pihak yang bergerak di sektor pertanian maupun peternakan untuk beraktivitas produktif. Meskipun saat ini, pemerintah tengah menyiapkan kebiajakan
new normal agar ekonomi tidak terganggu.
"Memang kita harus melakukan aktivitas dengan cara-cara baru, dengan cara disiplin kesehatan. Yaitu wajib memakai masker, kemudian cuci tangan. Dan hal utama adalah jaga jarak," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: