“Saya melihat Banyuwangi ini sangat bagus dan untuk pelaksanaan skema
New Normal sangat siap. Saya sudah melakukan pengecekan dan pemantauan. Kalau perlu saya akan anjurkan daerah lain untuk meniru pola yang dilakukan Banyuwangi, termasuk penerapan sistem IT sebagai bagian dalam penanganan wabah ini,†ujar LaNyalla di kantor Pemkab Banyuwangi, Selasa (2/6).
Pada kesempatan tersebut, LaNyalla didampingi Bupati Banyuwangi, Azwar Anas melihat perkembangan informasi pelayanan pemerintah Banyuwangi kepada masyarakat berbasis digital. Usai mendapat penjelasan dari Bupati, LaNyalla langsung meninjau layar monitor layanan perizinan, pengaduan masyarakat, hingga perkembangan desa dan proyek pembangunan desa.
Menurut Bupati Anas, data penerima bantuan Covid-19 telah disajikan secara online dan transparan yang bisa diakses warga. Data penerima bantuan juga disajikan di sejumlah titik seperti di kantor desa, masjid, gereja, dan di beberapa tempat lain yang juga dilengkapi dengan nomor pengaduan.
“Juga ada program
smart kampung. Melalui program ini, masyarakat bisa langsung cek apakah ia mendapatkan bantuan atau tidak hanya dengan memasukkan NIK. Warga yang sudah mendapatkan bantuan akan langsung menyala, sehingga bantuan tidak akan diterima dobel," urai Anas.
Hanya saja, lanjut Anas, upaya ini layaknya karet yang sangat lentur. Komplain dari warga akan sangat banyak yang masuk sehingga perlu dilakukan verifikasi.
“Seperti kemarin, pengaduan yang masuk dari satu kecamatan ada sekitar 1.100 lebih warga belum mendapatkan bansos, tetapi ketika diverifikasi yang berhak mendapatkan hanya sekitar 420 orang,†katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: