Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lawan Corona Dengan Paradigma Perang, Tito: Agar Masyarakat Bisa Berpikir Antisipasif Dan Tidak Meremehkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 01 Juni 2020, 15:43 WIB
Lawan Corona Dengan Paradigma Perang, Tito: Agar Masyarakat Bisa Berpikir Antisipasif Dan Tidak Meremehkan
Tangkapan layar acara diskusi Pancasila di Tengah Covid-19
rmol news logo Masyarakat diharapkan bisa berpikir antisipatif dan tidak meremehkan segala sesuatu, khususnya dalam melaksanakan protokol kesehatan di tengah pandemik Covid-19. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian  mengatakan tujuan itu bisa saja dicapai jika masyarakat menggunakan paradigma perang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tito menegaskan paradigma perang sudah digunakan banyak negara, contohnya Amerika Serikat.

“Dalam krisis ini kita sudah harus menggunakan paradigma perang dan itu bukan sesuatu yang alergi, paradigma ini sudah digunakan banyak, Trump sudah menggunakan fight, ada yang menggunakan battle,” ujar Tito dalam sebuah acara diskusi di Channel YouTube Heartline Network, Senin (1/6).

Penerapan paradigma perang dalam melawan pandemik Covid-19, diharapkan agar masyarakat menjadi mampu menghadapi segala kemungkinan terburuk.

"Mudah-mudahan tidak ada kemungkinan terburuk. Tapi kalau kita berpikir 'ah itu kan masih jauh', itu kalau Eropa pikir ah masih jauh di Wuhan, tapi mereka lupa transportasi Wuhan ke Amerika itu belasan jam, Wuhan-Prancis itu belasan jam," ungkapnya.

Berpikir dengan paradigma perang itulah yang membuat pemerintah Indonesia sudah menyiapkan segala kemungkinan terburuk seperti menyiapkan rumah sakit rujukan, tempat isolasi dan fasilitas lain. Selain itu, dalam perang juga harus diketahui kekuatan dan kelemahan virus.

Kekuatan Covid-19 berada pada penularan. Sementara, kelemahannya yakni berada pada manusia yang selalu menerapkan protokol, misalnya rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

“Dengan kita (menggunakan) paradigma perang, kita berusaha mengetahui apa kekuatan dan kelemahan lawan. kenali musuhmu, kenali dirimu,” katanya.

Tito mengatakan sudah ada 216 negara yang mengalami pandemik virus Corona dalam waktu 5-6 bulan saja. Akibatnya, tak sedikit negara yang tidak siap mengantisipasi wabah Covid-19 ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA