Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perhatikan Masyarakat Terdampak Covid-9, GAMKI Dirikan Dapur Umum Dan Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Minggu, 31 Mei 2020, 04:34 WIB
Perhatikan Masyarakat Terdampak Covid-9, GAMKI Dirikan Dapur Umum Dan Bagikan Ratusan Nasi Bungkus
Aktivis GAMKI sedang memasak untuk masyarakat terdamka Covid-19/RMOL
rmol news logo Pandemik virus corona bari (Covid-19) telah membuat berbagai elemen masyarakat menunjukkan sikap solidaritas.

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) juga melakukan aksi sosial dengan membuka dapur umum. Dapur umum itu diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.  

Koordinator Dapur Umum GAMKI Dodisutarma Lapihu mengatakan, aksi solidaritas dapur umum GAMKI secara konsisten menyediakan makan bersih dan sehat bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

Dapur umum ini, kata Dodi, telah berjalan selama tiga minggu dan berkolaborasi dengan beberapa lembaga dan komunitas.  

Para relawan dapur umum menyiapkan ratusan porsi makanan sejak pagi. Makanan yang dimasak di dapur umum tersebut disajikan dalam bentuk nasi bungkus dan diberikan langsung kepada masyarakat di permukiman padat dan kumuh, pemulung, supir bajaj, ojek, serta pedagang asongan.

"Sesuai arahan dari Ketua Umum GAMKI Willem Wandik dan Sekretaris Umum Sahat Sinurat, kami secara rutin membagikan nasi bungkus sebanyak 200 sampai 400 porsi. Para relawan bergerak di beberapa titik, seperti di Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Kami melihat bahwa masyarakat banyak yang lebih khawatir kelaparan daripada virus corona. Ini realita di lapangan, sehingga kami tergerak untuk secara rutin menjalankan dapur umum ini," jelas Dodi, Sabtu malam (30/5).

Menurut Dodi, kegiatan dapur umum dilaksanakan secara rutin tiga kali seminggu dan masih akan dijalankan selama beberapa minggu ke depan.

"Untuk saat ini kami menjalankan dapur umum sebanyak tiga hari dalam seminggu. Hal ini dikarenakan sebagian relawan sambil juga menjalani pekerjaan di rumah (work from home). Anggaran kami juga masih terbatas sehingga belum bisa meningkatkan jumlah porsi makanan," katanya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA