Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ASITech Indonesia: Dunia Industri Harus Berinovasi Dalam Persaingan Era New Normal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 30 Mei 2020, 15:53 WIB
ASITech Indonesia: Dunia Industri Harus Berinovasi Dalam Persaingan Era <i>New Normal</i>
Ilustrasi kawasan pusat industri/Net
rmol news logo Kebijakan protokol new normal akan jadi tatanan baru, pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemik Covid-19 di Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketua ASITech Indonesia, Rivira Yuana menyebutkan, era new normal mau tidak mau membuat dunia industri harus berbenah. Terutama, soal efisiensi dalam menatap persaiangan global ke depan.

ASITech Indonesia merupakan akronim dari Asosiasi Advance Simulator and Technology Indonesia. Lembaga ini didirikan untuk mendukung sekaligus jadi wadah kolaborasi dan sinergi sumber daya ‘anak negeri’, untuk akselerasi menjawab tantangan new normal Indonesia yang lebih efisien dan berdaya saing.

“Efesiensi jadi sebuah tindakan yang tak bisa dielakan. Dunia industri harus membuat berbagai strategi dan inovasi mencapai efisiensi, demi memenangkan persaingan secara global,” ujar Rivira Yuana dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/5).

Persiapan untuk memenangkan persaingan secara global ini, terang Rivira, tak lepas dari pandemik Covid19 yang juga melanda berbagai negara di belahan dunia.

Wabah Covid19 yang menyebar sangat cepat ini, membawa dampak cukup besar bagi sektor ekonomi. Sehingga, ketika era new normal dimulai maka yang harus dikerjakan pertama adalah kembali menggerakkan perekonomian nasional.

“Hal ini harus kita pikirkan bersama bagaimana caranya agar roda perekonomian Indonesia tetap berjalan untuk menopang kehidupan masyarakat Indonesia. Baik pada masa pandemik, pascapandemik dan setelah ditemukanya vaksin, para pelaku bisnis harus sudah mulai melakukan analisa-analisa dan membuat strategi bisnis pada setiap masa itu,” jelasnya.

Sejak penerapan PSBB, kata dia, perekonomian Indonesia jadi terganggu. Banyak perusahaan, tidak dapat lagi beroperasi seperti biasanya dan mengakibatkan pendapatan perusahaan menurun drastis.

“Tentunya, semua keadaan ini akan berimbas pada karyawan. Dengan terganggunya operasional perusahaan, mengakibatkan sistem pembayaran perusahaan terhadap karyawan jadi bermasalah. Banyak perusahaan yang memotong gaji, menangguhkan pembayaran gaji bahkan ada yang melakukan penutusan hubungan kerja,” ungkap dia.

Dikatakan Alex Indra Lukman, selaku Dewan Pengarah ASITech, lembaga ini berkonsentrasi pada upaya-upaya membangun dan menerapkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing.

Sehingga mampu memperluas peluang lapangan kerja sekaligus menekan biaya import yang sangat besar.

Tak hanya di sektor dunia usaha, ASITech juga concern dengan dunia pendidikan. Di mana, pada era new normal nanti, dunia pendidikan harus menerapkan sebuah sistem pembelajaran yang efektif dan efesien serta seragam dalam penggunaanya.  

“Untuk menjawab tantangan kenormalan baru Indonesia ini, kita harus terus mengembangkan inovasi-inovasi teknologi dan memajukan produk-produk dalam negeri untuk bidang perindustrian, pendidikan dan bidang lainya, sehingga dapat mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA