Pendeta Ayub Sektiyanto menyebutkan, simulasi tata cara ibadah ini dilakukan sebagai persiapan para pelayan ibadah dan seluruh jemaat masuki situasi
new normal.
"Agar kami memiliki gambaran yang jelas tentang tata cara yang baru dalam ibadah tatap muka di gedung gereja,†kata Pendeta Ayub Sektiyanto, dilansir dari
Kantor Berita RMOLJateng.
Simulasi yang dilakukan untuk tata cara ibadah dalam situasi
new normal tersebut meliputi beberapa tahapan. Meliputi protokoler jemaat masuk gedung gereja, wajib cuci tangan, jaga jarak dan pemasangan
floor marking.
Lalu posisi duduk, bila sebelum pandemik Covid-19 satu kursi untuk 5-6 jemaat tapi
new normal hanya boleh tiga jemaat.
"Sebelum pandemik setiap ibadah ada 400 jemaat, tapi setelah pandemi berkurang sepertiganya. Ada tambahan jam ibadah pagi menjadi dua kali. sore satu kali,†imbuhnya.
Untuk pemberian persembahan juga tata cara di ruah dengan menempatkan tempat persembahan di depan pintu keluar, diberikan pada saat keluar untuk mengurangi sentuhan tangan.
Termasuk memberikan salam di akhir ibadah kepada pendeta akan ditiadakan diganti dengan salam tanpa bersentuhan.
"Diharapkan dengan simulasi tata cara beribadah dalam situasi normal baru ini, jemaat GKI Kartasura dapat memahami, beradaptasi dan siap jika suatu saat ibadah bersama di gedung gereja dibuka kembali oleh pemerintah,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: