Hal itu dilakukan untuk menghindari sebaran wabah virus corona baru atau Covid-19 menyebar.
"Untuk sementara, selama pandemik ini belum berakhir, sebaiknya tidak melakukan kontak fisik, berupa jabat tangan maupun "cipika-cipiki"," begitu imbauan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumat (22/5).
Kerumunan dan kontak fisik yang biasa terjadi saat hari lebaran, sambungnya, sangat berbahaya dilakukan di masa pandemik. Atas alasan itu, Khofifah juga meminta untuk tidak melakukan tradisi berkunjung ke sanak saudara saat lebaran.
Menurutnya, ada cara lain dalam menjalin tali silaturahmi dan saling bermaaf-maafan saat lebaran, yaitu dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki.
"Dengan memanfaatkan teknologi silaturahmi bisa tetap erat, silaturahim bisa dilakukan online, tanpa harus ketemu secara fisik," imbuhnya.
Khofifah menambahkan, dengan melaksanakan ibadah dan menjalin silaturahmi online dari rumah, berarti semua orang telah ikut menjaga orang terdekat dan terkasih agar bisa tetap sehat tanpa beresiko tertular virus.
Khofifah pun berharap masyarakat untuk bisa memahami dan membangun kesadaran masing-masing agar situasi di Provinsi Jawa Timur bisa semakin kondusif dan terkendali.
"Mari kita sambut Idul Fitri dengan semarak dan penuh sukacita, sekalipun situasi Indonesia tengah dirudung keprihatinan akibat darurat Covid-19 ini. Gemakan takbir diseluruh penjuru Jawa Timur, tanpa harus berkeliling dan berkerumun," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: