LazisMu Salurkan Bantuan Program Ketahanan Pangan Tahap Dua Serentak Seluruh Indonesia

Kegiatan tersebut usai sukses dengan kegiatan penyaluran program tahap pertama pada 22 April 2020 lalu dengan bantuan yang dihimpun Rp 9,3 milyar rupiah.

Kali ini, di tahap kedua ada 765 kantor layanan Lazismu seluruh Indonesia yang mendistribusikan bantuan sebesar Rp 18,053 miliar dari hasil penghimpunan Rp 21.179 miliar.

Bantuan disalurkan dalam bentuk paket-paket program pencegahan Covid-19 seperti alat pelindung diri (APD) sebanyak 43.403 pcs, hand sanitizer 17.056 botol, tempat cuci tangan dan sabun 1.300 set, masker 151.627 pcs dan paket penyemprotan disinfektan sebanyak 8.107 paket.  

Bantuan dalam bentuk yang lain seperti takjil dan multivitamin sebanyak 77.585 paket, sembako sejumlah 68.669 paket. Sementara untuk santunan sebanyak 7.447 paket serta konten, informasi dan edukasi sebanyak 7.084 paket.

"Alhamdulilah LazisMu bersama majelis, lembaga dan organisasi otonom (ortom) telah melaksanakan program sebagai bagian dari program ketahanan pangan," ujar Ketua LazisMu Pusat Hilman Latief, dalam keterangannya yang diterima redaksi, Selasa (19/5).

"Salah satu kegiatannya menjelang Idul Fitri sebagai program ketahanan pangan tahap 2 masih dalam kerangka “emergency”, yaitu melakukan pendistribusiaan paket bantuan yang dilakukan Lazismu secara nasional," imbuhnya.

Hilman menambahkan, total rencana bantuan yang akan disalurkan selanjutnya dalam bentuk sembako sekitar 113.000 lebih paket kepada warga terdampak Covid-19.

Kemudian, ribuan masjid diberbagai daerah juga akan dibantu LazisMu dan MCCC pada bantuan tahap berikutnya.

Termasuk rencana penyaluran bantuan santunan untuk program bakti guru sebanyak 1.488 paket, bantuan untuk guru ngaji sejumlah 1.680, santunan duka meninggal akibat Covid-19 sebanyak 100 paket, takjil dan multivitamin sebanyak 20.100 paket, penyemprotan disinfekan masjid 1000 paket, pencegahan Covid-19 sebanyak 7.794 paket dan program paket lainnya sebanyak 30 paket.

“Apresiasi saya sampaikan kepada lembaga-lembaga yang telah bermitra dengan Lazismu serta para donatur yang memercayakan donasinya kepada LazisMu,” katanya.

Hilman mengungkapkan bahwa program ketahanan pangan yang masih berlangsung sampai Ramadhan tahun ini merupakan program jangka menengah yang sudah dirancang oleh LazisMu.

"Terlepas dari fakta dan situsasi yang ada belakangan ini termasuk adanya kebijakan pelonggaran, namun kita harus tetap waspada dan hati-hati karena pandemik ini belum sepenuhnya berakhir," tuturnya.

Sebab, lanjut Hilman, yang akan menjadi fokus LazisMu pada masa pandemik ini antara lain menguatkan sisi ketahanan pangan.

Adapun, langkah-langkahnya ke depan yang dilakukan adalah bagaimana memanfaatkan lahan-lahan yang ada untuk ditanami tanaman yang menghasilkan pangan.

"Lazismu tidak berhenti sampai di penyaluran bantuan, namun dalam situasi yang seperti ini dibutuhkan langkah-langkah strategis dengan tetap melaksanakan program dengan sikap antisipatif," demikian Hilman.