Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masih Banyak Blindspot, Komisi VI Minta Provider Respon Cepat Permasalahan Jaringan Internet

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 12 Mei 2020, 07:22 WIB
Masih Banyak Blindspot, Komisi VI Minta Provider Respon Cepat Permasalahan Jaringan Internet
Ilustrasi tower BTS/Net
rmol news logo Di masa pandemik Covid-19, di mana semua orang berdiam di rumah dan melakukan berbagai aktivitasnya dari rumah, jaringan internet menjadi fasilitas yang diandalkan. Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Pattidjaya menaruh harapan besar kepada provider untuk bisa memberikan layanan internet yang cepat.

“Masyarakat menaruh harapan kepada kami untuk dapat menyelesaikan permasalahan blindspot. Apakah bisa dibantu dan sebagainya.," ujar Bambang dalam rapat antara Komisi VI DPR RI dengan Presdir PT. XL Axiata dan Direktur PT. Indosat yang diselenggarakan secara virtual pada Senin (11/5).

"Karena itu kami menyampaikan satu harapan kepada jajaran manajemen XL maupun Indosat, mohonlah jika kemudian ada surat rekomendasi dari Anggota DPR RI yang ditujukan kepada manajemen ini untuk daerah blindspot, mohon dapat ditanggapi,” tegas Bambang.

Ia juga menerangkan bahwa masyarakat menaruh harapan kepada DPR RI agar dapat melakukan komunikasi dan memberi rekomendasi pada pihak provider komunikasi swasta. Permasalahan blindspot, atau daerah di luar jangkauan, menjadi kendala bagi masyakarat yang saat ini bergantung kepada jaringan internet.  

“Bagi kami penting karena ini berkaitan dengan masalah kinerja, dan sebaliknya bagi Indosat ataupun XL itu sangat baik untuk meng-cover wilayah yang lebih luas,” terang Bambang.

Anggota Komisi VI lainnya Anton Sukartono menyampaikan masih banyak daerah di Kabupaten Bogor yang tidak terjangkau sinyal dari provider-provider tersebut. Ia berharap agar perusahaan jasa telekomunikasi ini selain aktif mengeluarkan produk yang bagus kepada masyarakat juga segera menyelesaikan permasalahan blindspot tersebut agar terjadi sinkronisasi di lapangan.

“Jadi percuma saja ngasih edukasi, kayak XL ngasih 60 giga gratis untuk edukasi, tapi sinyalnya tidak ada. Ada contoh seorang mahasiswa sampai naik ke atap masjid kemudian jatuh, hanya untuk mendapatkan sinyal yang baik. Jadi saya berharap XL dan Indosat dapat segera melakukan tracing daerah mana saja, lalu diselesaikanlah persoalan itu,” pinta Anton. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA