Puncak Waisak Di Lereng Merbabu, Umat Buddha Berbagi Sembako Bagi Masyarakat Lintas Agama

Menariknya, bungkusan sembako dalam bentuk plastik dan telah ditempel stiker perayaan Waisak tersebut murni swadaya umat Buddha sendiri tanpa bantuan dari pihak manapun.

"Jadi, mereka yang beragama Muslim, Nasrani, Hindu menerima sembako. Ini sudah tradisi di wilayah kami," kata Kepala Dusun Thekelan, Supriyo, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng.

Tradisi berbagi antar agama ini juga dilakukan ketika umat beragama lainnya merayakan hari kebesaran agama masing-masing.

Supriyo menjelaskan, perayaan Waisak Dusun Thekelan kali ini memang agak berbeda. Kegiatan Puja Bhakti di wihara secara bergiliran serta dibatasi hanya lima orang dalam satu kali ibadah dan selama dua hari satu malam.

Langkah ini, diakuinya, sebagai bentuk rasa cinta terhadap sesama ummat.  

"Yang biasanya dilakukan disertai kunjungan atau bersilaturahmi, tapi karena adanya pandemik Covid-19 hal tradisi tersebut ditiadakan," tandasnya.

Ia menambahkan, guna menghindari adanya penyebaran di lingkungan 'dalam' Desa Batur, Pemdes setempat menutup total bagi warga luar.