Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Penerapan PSBB, Sejumlah Warga Tasik Nekat Main Bola Di Tengah Jalan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 07 Mei 2020, 08:13 WIB
Di Tengah Penerapan PSBB, Sejumlah Warga Tasik Nekat Main Bola Di Tengah Jalan
Warga meluapkan kekesalan dengan bermain bola di tengah jalan yang lengang/Repro
rmol news logo Warga Kota Tasikmalaya dibuat heboh dengan beredarnya video viral sejumlah warga yang bermain sepak bola di Jalan HZ Mustofa saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan, Rabu (6/5).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Video tersebut menyebar di grup-grup WhatsApp dan Grup Facebook dalam waktu singkat. Dalam tayangan video berdurasi 30 detik tersebut, sejumlah warga dan pegawai toko tampak bermain bola di jalan pusat kota yang merupakan daerah pertokoan Tasikmalaya.

Aksi dalam video tersebut segera diklarifikasi oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kota Tasikmalaya, Yogi Subarkah. Menurutnya, sejumlah warga yang ada di dalam video tersebut bukan sengaja untuk bermain bola. Tetapi aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekesalan sejumlah pedagang dan pegawai toko yang terdampak PSBB di kawasan pertokoan Kota Tasikmalaya.

“Saya klarifikasi, itu bukan sengaja untuk bermain bola. Mereka menghilangkan penat saja, karena kesal di pusat pertokoan dilakukan PSBB. Tak lama kemudian, kita dapat laporan ada yang bermain bola,” kata Yogi Subarkah, saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar, Rabu malam (6/5).

Menurut Yogi, kegiatan sepak bola di tengah jalan tersebut tidak lama. Petugas yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi dan memberikan arahan agar warga tidak berkerumun.

Mengantisipasi warga kembali melakukan hal serupa, di lokasi tersebut kini disiagakan sejumlah petugas dari Satpol PP Kota Tasikmalaya.

“Itu kejadiannya tidak seperti yang sekarang viral. Kejadiannya hanya lima menit, langsung kita bubarkan. Untuk antisipasi, kita sudah siagakan anggota di sana,” ucap Yogi.

Yogi menambahkan, meski dibubarkan, petugas tetap menerapkan sikap humanis saat peneguran. Karena pihaknya memahami kondisi para warga dan pedagang yang terdampak PSBB.

“Kami memaklumilah, karena mereka tidak bisa cari nafkah saat PSBB, jadi anggota pun menegur dengan halus,” pungkas Yogi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA