Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Guru PNS Di Purbalingga Iuran Beli Sembako Untuk GTT Hingga Penjaga Sekolah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 06 Mei 2020, 14:20 WIB
Guru PNS Di Purbalingga Iuran Beli Sembako Untuk GTT Hingga Penjaga Sekolah
Pembagian sembako dari Guru PNS untuk GTT/Net
rmol news logo Para guru SD berstatus pegawai negeri sipil (PNS) bersertifikasi di Kecamatan Mrebet, Purbalingga iuran untuk membeli paket Sembako.

Iuran sembako itu disumbangkan kepada 198 guru tidak tetap (GTT), pegawai tidak tetap (PTT) dan penjaga sekolah di kecamatan tersebut.

Pemberian sembako ini sebagai wujud kepedulian sosial di tengah pandemik Covid-19 yang hingga kini belum berakhir.

Pembagian sembako dilakukan secara simbolis di SD Negeri 1 Magunegara, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Rabu (6/5).

Dalam hal menghindari kerumunan massa sesuai protokol kesehatan dalam mengatasi penyebaran virus corona. Maka pembagian paket sembako disebar di empat gugus SD di wilayah Kecamatan Mrebet.

"Kami merasakan, betapa beratnya menjadi guru dan tenaga kependidikan, khususnya GTT dan PTT, terutama di saat pandemik Covid-19 seperti saat ini," ujar Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mrebet, Amron Dikri, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng.

"Bahwa tugas pembelajaran harus tetap dilaksanakan secara daring dengan terus mengevaluasi dan bekerjasama dengan orang tua. Untuk itu, semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban bapak ibu semua," dia menambahkan.

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Korwilcam Dindukbud Mrebet, Sukarso melaporkan, dari 198 penerima paket sembako itu, terdiri 158 untuk GTT dan PTT, serta 40 untuk penjaga sekolah. Mereka tersebar di 40 SD dan di Kantor Koorwilcam Dindikbud Mrebet.

Untuk GTT dan PTT, setiap orang menerima paket terdiri 5 kg beras, 1 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng dan 10 bungkus mie instan.

Sedangkan penjaga sekolah, setiap orang menerima paket terdiri 5 kg beras, 1 kg gula pasir, dan 2 liter minyak goreng. Total dana untuk pembelian sembako itu sekitar Rp 23 juta.

"Dana itu kami kumpulkan dari iuran  guru-guru berstatus PNS yang bersertifikasi. Di Kecamatan Mrebet ini, ada 203 guru PNS bersertifikasi, setiap bulan iuran Rp 20.000/orang," jelas Sukarso.

Selama ini, dana dari iuran itu digunakan untuk meningkatkan pengembangan profesi guru, diantaranya pelatihan penulisan artikel populer, pelatihan penulisan buku, pelatihan penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan kegiatan sosial lainnya.

"Salah satu kegiatan sosial yang dirasa pas di saat pandemik Covid-19 ini, yakni pembagian bantuan sembako bagi  GTT, PTT dan penjaga sekolah," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA