Dengan adanya ruangan khusus itu memastikan bahwa RSPAD siap menangani pasien positif corona dengan berbagai kondisi.
Andika menegaskan RSPAD harus menekankan prinsip kemanusiaan dalam menangani pasien corona.
"Selama tempat tidur dan ruangan masih ada, (ibu hamil) kita terima, jangan ditolak, bahkan beri pelayanan terbaik," kata Andika, saat telekonferensi bersama RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (29/4) yang disiarkan langsung.
Selain menyiapkan ruang untuk ibu hamil, juga agar RSPAD melengkapinya dengan fasilitas melahirkan dan peralatan di ruang dengan tekanan negatif.
Untuk kebutuhan itu, RSPAD menyiapkan ruang PICU (pediatric intensive care unit) dan NICU (neonatal intensive care unit) untuk bayi dan balita yang terpapar Covid-19.
Untuk ruang PICU akan disediakan lima ventilator, sedangkan ruang NICU akan disediakan dua ventilator serta akan disiapkan alat-alat untuk menunjang kebutuhan di kedua ruangan tersebut.
RSPAD juga melaporkan mengenai reagen untuk rapid test corona telah sampai di RSPAD bersamaan dengan satu unit robotic ekstrasi RMA.
Kepala labolatorium RSPAD, Lili menjelaskan robotic ekstrasi dapat berdiri sendiri dan terpisah dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Untuk robotic ini, satu jam bisa memeriksa 32 pasien sehingga lebih efektif dan akurasinya lebih cepat dan lebih tepat," kata dr. Lili.
Sebelumnya, banyak kabar beredar tentang adanya penolakan rumah sakit terhadap pasien Covid-19 yang sedang hamil.
Wakil Kepala RSPAD Brigjen TNI A. Budi Sulistiya mengatakan saat ini RSPAD telah merawat pasien positif corona yang hamil.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.