Ketua Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) Jawa Tengah, Wahyudi, mengatakan mekanisme kartu prakerja sangat menyulitkan dan membuat banyak buruh yang tidak dapat mengakses program itu.
Selain dilakukan secara online, keterbatasan pengetahuan para buruh juga menjadi penyebabnya.
"Kami minta kebijakan pemerintah agar proses pendaftaran kartu prakerja ini dipermudah. Banyak teman-teman kami yang belum melek teknologi dan kesulitan mengakses soal itu," kata Wahyudi, dilansir dari
Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (28/4).
Wahyudi menerangkan, selama Covid-19 berlangsung, ribuan buruh sudah di PHK atau dirumahkan tanpa adanya pesangon atau gaji yang diperoleh.
Untuk KSBI Jawa Tengah saja, dikatakan Wahyudi, setidaknya ada 2000 buruh yang di PHK atau dirumahkan.
"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah karena kami semua kesulitan dalam kondisi ini," kata dia dihadapan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Persoalan lain yang disampaikan mengenai jaminan kesehatan dan jaminan hari tua yang dikelola BPJS.
Menurutnya, akibat Covid-19 ini, banyak perusahaan yang nunggak bayar BPJS kesehatan sehingga buruh kesulitan mendapat akses itu.
"Termasuk kami juga minta pencerahan, apakah kami yang di PHK atau dirumahkan bisa mencairkan jaminan hari tua (JHT) untuk menopang kehidupan kami?" pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: