Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemandangan Mengerikan Terjadi Di Hari Pertama PSBB Surabaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 28 April 2020, 13:51 WIB
Pemandangan Mengerikan Terjadi Di Hari Pertama PSBB Surabaya
Penumpukan kendaraan bermotor/Net
rmol news logo Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diterapkan di Surabaya hari ini, Selasa (28/4) menyajikan pemandangan mengerikan.

Setidaknya, penerapan PSBB itu telah menyebabkan kemacetan panjang dari arah Sidoarjo menuju pusat Kota Surabaya. Kemacetan mulai terjadi sejak pukul 07.30, tepat saat jam sibuk mobilitas masyarakat.

Masih banyaknya pengendara yang tidak mematuhi aturan PSBB menjadi penyebab kemacetan terjadi. ini lantaran petugas melakukan interogasi singkat dan menegur mereka, sehingga memakan waktu dan menimbulkan kepadatan antrean yang mengular di Bundaran Waru.

“Mungkin besok akan kami evaluasi rekayasa lalu lintasnya. Mungkin bagi kendaraan selain berplat L dan W akan dimasukkan ke frontage untuk pemeriksaan. Lalu, yang L dan W bisa langsung lancar asalkan bermasker dan tidak berboncengan,” ujar Kadishub Surabaya, Irvan Wahyudrajat dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat dikonfirmasi awak media di lokasi, Selasa (28/4).

Ratusan pengendara roda dua yang masuk ke Surabaya dari Sidoarjo, tepatnya di depan Cito (Mal City of Tomorrow, Surabaya) Bundaran Waru, juga terlihat masih mendominasi pelanggaran penerapan PSBB. Mayoritas masih berboncengan tanpa menggunakan masker dan sarung tangan.

Irvan menilai hal itu terjadi lantaran masyarakat belum menerima informasi Perwali 16/2020 tentan PSBB secara lengkap. Meski demikian, petugas gabungan dari TNI/Polri/Satpol PP dan Dishub belum menjatuhkan sanksi tegas.

“Mungkin karena pengendara roda dua belum banyak menerima informasi tentang Perwali 16/2020 tentang PSBB. Kami masih sedikit mentolelir kalau memang tidak tahu,” tekannya.

kendaraan berpelat selain L dan W yang masuk ke Surabaya, terutama yang terlihat berboncengan dihentikan dan diperiksa. Mereka ditanyai seputar tujuan masuk Surabaya.

Mereka juga diminta menunjukkan surat keterangan kerja atau ID Card pekerjaan. Bila sudah sesuai, maka diloloskan.

Pemeriksaan dilakukan dua lapis. Pengendara diarahkan di lajur yang telah disiapkan petugas sesuai jenisnya, baik itu roda dua maupun roda empat.

Seluruh kendaraan roda empat diminta membuka kaca mobil. Bagi yang berpelat selain L dan W, harus menunjukkan identitas dan maksud tujuannya ke Surabaya.

Pengendara yang tidak bermasker langsung dihentikan dan diperingatkan untuk memakai masker. Apabila tidak membawa masker diminta putar balik, tidak boleh masuk Surabaya.

Setelah pemeriksaan pertama, kemudian pengendara juga harus melewati pemeriksaan kedua yang disertai penyemprotan cairan disinfektan.

Sejauh ini masih banyak pengendara yang masih kedapatan berboncengan dan tidak mengenakan masker.

Pemeriksaan juga begitu detail sehingga mengakibatkan antrean penumpukan kendaraan di Bundaran Waru menuju Surabaya.

Mulai hari ini, PSBB diberlakukan di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.

Pada PSBB ini, sedikitnya ada 13 cek poin atau titik pemeriksaan di Surabaya yang dijaga sekitar 1.390 personel gabungan TNI/Polri/Satpol PP, Dishub, 6 titik di Tanjung Perak dengan 240 personel, 16 titik di Sidoarjo dengan 741 personel, dan 13 titik di Gresik dengan 571 personel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA