Berdasarkan siaran pers yang sampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), banjir tersebut terjadi di jalur Lau Bekerah sekitar pukul 16.00 hingga 18.30 waktu setempat.
"Akibat terputusnya jalur transportasi, pemerintah daerah setempat mengalihkan sementara jalur transportasi dari Desa Sukatendel ke Desa Kutambaru," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dam Humas BNPB Agus Wibowo, Sabtu (25/4).
Selain memutus jalur transportasi, banjir lahar hujan diketahui juga merendam rumah warga sekitar. BPBD Kabupaten Karo mencatat, ada 57 KK yang terdampak karena rumahnya terendam. Tapi dalam bencana alam ini dipastikan tidak ada korban jiwa.
"Banjir juga menyebabkan kerusakan ladang warga di Desa Kutambaru dan Desa Sukatendel di Kecamatan Tiganderket, Karo," sambung Agus Wibowo.
Untuk menindaklanjuti bencana alam tersebut, BPBD dan dinas setempat mulai mengerahkan alat berat. Di mana, kendaran berat digunakan untuk membersihkan sisa material dan sedimen banjir lahar.
"Material yang terbawa oleh banjir digunakan sementara sebagai tembok pengaman. BWS2 melakukan pengecekan 28 sabo dam yang telah dibangun. Akibat banjir dua hari lalu itu, Jalur sabo dam yang berfungsi untuk normalisasi ada yang hancur akibat kuatnya terjangan banjir lahar," terang Agus Wibowo.
Dengan demikian, pascabencana ini BPBD Kabupaten Karo meminta warga sekitar hulu Gunung Sinabung, dan sepanjang jalur sungai yang berhulu dari puncak, untuk tetap waspada terhadap bahaya susulan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Intensitas hujan yang tinggi di puncak Gunung Sinabung, Sumatera Utara, membuat jalur penghubung antara Kabanjahe dan Kuta Buluh, Kabupaten Karo terputus karena banjir lahar, Kamis (23/4). 
BERITA TERKAIT: