Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ridwan Kamil Akan Borong Ventilator Buatan PT DI Dan PT Pindad

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 24 April 2020, 21:21 WIB
Ridwan Kamil Akan Borong Ventilator Buatan PT DI Dan PT Pindad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mencoba ventilator PT Pindad dan PT DI/RMOL
rmol news logo Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan, kebutuhan ventilator untuk 105 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jawa Barat akan terpenuhi setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat membeli ventilator produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Pindad.

Adapun ventilator produksi PT DI (Persero) dan PT Pindad telah dikonfirmasi lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI.

“Insyaallah kebutuhan ventilator untuk Jawa Barat aman terkendali,” ucap Emil, sapaan akrabnya, usai meninjau prototipe ventilator di hanggar PT DI, Kota Bandung seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL Jabar, Jumat (24/4).

Ventilator portabel yang diberi nama Vent-I (Ventilator Indonesia) merupakan kerja sama PT DI dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan setelah lulus uji produk serta klinis mampu diproduksi sebanyak 500 unit per minggu.

Ventilator jenis tertentu ditujukan bagi pasien yang sakit, tetapi masih mampu bernapas sendiri.  Sementara ventilator produksi PT Pindad yang mampu diproduksi sebanyak 40 unit per hari akan digunakan bagi pasien yang kesulitan bernapas.

“Kalau lancar segala rupanya, ini (Vent-I) bisa diproduksi minimum 500 unit per minggu atau sekitar 2.000 per bulan, perizinan juga sudah diproses dan lancar, termasuk tadi (produk)di PT Pindad yang fokus pada ventilator untuk yang susah bernapas, inilah kebersamaan BUMN,” kata dia.

Emil menuturkan, ke-105 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar ini akan mendapatkan minimal satu ventilator tambahan.

Khusus untuk rumah sakit yang menangani pasien yang susah bernapas secara spontan atau gagal nafas, Kang Emil berujar rumah sakit tersebut mendapatkan empat sampai lima unit ventilator.

“Kalau kita pilah lagi ada sekitar 50 rumah sakit yang membutuhkan ventilator khusus untuk pasien yang susah bernapas secara spontan atau sudah mengalami gagal napas. Per rumah sakit (itu) rata-rata dapat empat sampai lima unit, jadi (total) sekitar 250-an unit (untuk rumah sakit khusus tersebut),” tuturnya.

Emil berharap, tak hanya untuk Jabar, kebutuhan ventilator di seluruh Indonesia pun bisa terpenuhi oleh produk buatan lokal yang sudah teruji kelaikan klinis dan standar keamanan juga keselamatan.

“Inilah kekuatan di Indonesia, di Jabar, khususnya industri-industrinya luar biasa, dengan kebersamaan kita akan menang melawan Covid-19,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA