Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tangisan Pecah Di RSPAD, Saat Para Tenaga Medis Bisa Melihat Keluarga Di Rumah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 24 April 2020, 12:27 WIB
Tangisan Pecah Di RSPAD, Saat Para Tenaga Medis Bisa Melihat Keluarga Di Rumah
Para tenaga medis RSPAD tak kuasa menahan tangis saat bisa melihat keluarganya melalui tayangan video/Repro
RMOL. Tangis haru para tenaga medis Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) pecah saat melihat keluarga di rumah, meski hanya melalui tayangan video. Tangisan pun tidak bisa dibendung setelah berbulan-bulan meninggalkan rumah untuk berjuang di garda terdepan melawan virus corona baru atau Covid-19.

Momen haru ini terjadi ketika Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, melakukan teleconference rutin dengan jajaran tenaga medis RSPAD. Mulanya, tenaga medis itu tak mengetahui bahwa Andika telah menyambungkan keluarga mereka dalam video conference tersebut.

“Ini kita punya surprise,” kata Jenderal Andika dalam video yang diunggah akun YouTube resmi TNI AD, yang dilihat Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/4).

Tak ayal, salah satu perawat bernama Rahmayanti pun tak mampu menahan tangisnya. Air matanya mengalir dari bola matanya saat melihat keluarganya yang jauh nun di sana. Sesekali, ia menyeka mata dengan tangan yang masih menggunakan sarung tangan.

“Bunda cepat pulang ya, sebentar lagi puasa, bunda di rumah ya,” ujar anak tertua Rahmayanti sambil terisak bersama ketiga anaknya yang lain.

“Sehat-sehat semuanya ya, jangan lupa shalat, dalam setiap shalat minta agar bunda selalu diberi kesehatan,” timpal Rahmayati yang masih lengkap menggunakan APD.

Rahmayanti setidaknya sudah dua bulan lebih tak bisa pulang untuk bertemu keluarga di rumah lantaran menjadi perawat bagi para pasien Covid-19 di RSPAD. Sejak pandemik ini muncul di tanah air, RSPAD memang menjadi salah satu rumah sakit yang pertama kali ditunjuk sebagai RS rujukan.

Setelah Rahmayanti, suster Heni Hendrayani mendapat giliran berbincang dengan keluarganya.

“Mama cepat pulang kakak kangen,” saut anak perempuan Heni dari rumahnya.

Suasana haru langsung pecah ketika anak laki-laki suster Heni Hendrayani yang masih berumur 5 tahun menagis kencang karena lama tidak bertemu dengan ibunya.

Suasana sama juga dirasakan keluarga suster Rismawaty Sianturi. Sang suami serta ketiga anaknya menyampaikan rasa rindu serta dukungan agar Rismawaty selalu semangat menjalankan tugas.

“Semoga kita semua dalam keadaan sehat ya, Ma. Semoga Mama cepat pulang, kita berkumpul lagi. Semangat terus ya Ma, kami sayang Mama,” ujar suami suster Risma.

Istri Andika, Hetty Andika Perkasa, yang turut menyaksikan momen haru itu berpesan kepada anak-anak dan keluarga para petugas medis RSPAD, agar selalu berdoa meminta wabah ini segera berakhir sehingga bisa segera kembali berkumpul.

“Jangan lupa belajar, ibadah. Doakan mamah-mamahnya tetap sehat dan bisa pulang setelah wabah ini berakhir,” ujar Hetty. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA