Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengusaha Sektor Pertanian Diharapkan Pilih Sistem Pola Kemitraan, Bukan Beli Lahan Lalu Disewakan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 21 April 2020, 18:15 WIB
Pengusaha Sektor Pertanian Diharapkan Pilih Sistem Pola Kemitraan, Bukan Beli Lahan Lalu Disewakan
Ketua DPD dan rombongan tinjau budidaya hortikultura/Net
rmol news logo Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak para pengusaha di sektor pertanian dan budidaya hortikultura untuk investasi dengan pola kemitraan dengan petani di desa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Selain penting untuk menjaga ketahanan pangan, pola tersebut juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa. Langkah ini harus ditempuh sebagai bagian dari penanggulangan pandemik Covid-19.

Demikian dikatakan LaNyalla dalam kunjungan kerjanya bersama Senator asal Jawa Barat, Oni Suwarman dan Eni Sumarni ke sentra bawang putih di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (20/4).

Dalam kunjungan tersebut, rombongan Ketua DPD bertemu dan berdialog langsung dengan puluhan petani bawang putih di lokasi yang bermitra dengan PT Kelola Mina Bumi.  
 
Dikatakan LaNyalla, sudah saatnya semua pengusaha di sektor pertanian menerapkan pola kemitraan dengan petani. Bukan lahannya disewa atau dibeli, lalu petani hanya jadi buruh kerja lepas.

"Atau yang lebih parah, lahan yang sudah dikuasai pengusaha, dibiarkan menjadi lahan tidur," paparnya.  

Di tempat yang sama, Senator asal Jabar Oni Suwarman memberi apresiasi kepada manajemen Kelola Mina Bumi yang selain menerapkan pola kemitraan, juga menyerap hasil panen para petani tersebut dengan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah.

"Ini tentu sangat bagus. Karena yang sering saya dengar keluhan di desa itu, saat panen harga jatuh karena tidak ada serapan. Sampai ada tomat yang dilemparkan ke jalan," tandasnya.

Senada dengan Oni, Senator Eni Sumarni berharap pemerintah di daerah membantu dan memberi kemudahan kepada para pengusaha yang menerapkan pola kemitraan dengan petani.

"Bantu dan beri akses melalui dinas pertanian setempat. Kepala Desa juga bantu. Karena manfaatnya dirasakan warga di desa itu sendiri. Apalagi saat ini, kondisi ekonomi kita terdampak pandemi Covid-19," urainya.

Manajemen Kelola Mina Bumi, melalui Direktur Operasionalnya, Agung Jaka Raharja mengungkapkan, dalam tahap awal ini, pihaknya akan menanam bawang putih seluas 500 hektar.

Dengan pola mitra dengan petani pemilik lahan. Pihaknya juga membiayai semua item, mulai dari penyiapan lahan sampai panen. Termasuk upah tenaga kerja. Selain itu, pihaknya juga membeli hasil panen sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah.

"Itupun kami membagi keuntungan dengan format, 60 persen untuk petani pemilik lahan, 30 persen untuk perusahaan, dan 10 persen untuk kepentingan fasilitas umum di desa. Itu sudah komitmen yang ditetapkan pemilik perusahaan ini. Karena prinsip kami, kalau semua bahagia dan mendapat manfaat, insyaAllah akan berkah," tukas Agung.

Sementara itu owner Kelola Mina Bumi, Alan Sinarwan menyatakan dari 500 hektar lahan itu, jumlah petani yang menjadi mitra sekitar 4 ribu petani. Sedangkan tenaga kerja harian atau borongan yang terlibat mulai dari awal hingga panen sekitar 100 ribu.

"Karena dari 500 hektar lahan kerjasama kami ini, tersebar di 9 kecamatan di Cianjur," ungkapnya.

Kepada Ketua dan Senator DPD RI, Alan meyakini dengan pola yang dia kembangkan, desa akan menjadi kekuatan ekonomi di tengah krisis akibat Covid-19.

Sehingga, selain memberi konstribusi ketahanan pangan, juga mencegah penduduk desa hijrah ke kota besar. Pihaknya juga berharap pemerintah memberi insentif kepada pengusaha yang menerapkan pola kemitraan dengan para petani. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA