Menlu Retno Marsudi: Perempuan Adalah Bagian Dari Solusi, Selamat Hari Kartini

Dalam akun Instagram @retno_marsudi, ia mengatakan bahwa sejak dulu perempuan adalah pelita, penerang di tengah kurangnya ilmu pengetahuan.

Sebagai seorang perempuan pertama yang menduduki jabatan Menteri Luar Negeri dan dua periode berturut-turut, telah membuktikan bahwa perempuan bisa menduduki posisi yang sejajar dengan laki-laki dalam bidang ilmu pengetahuan maupun pemerintahan.

Eks Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu membawa Indonesia dalam kancah internasional dengan posisi yang menggembirakan.

Sedikit catatan prestasi yang diraih perempuan kelahiran Semarang ini, pada 2018, menerima penghargaan El Sol del Peru atau The Sun of Peru, dengan peringkat Grand Cross dari pemerintah Peru.

Penghargaan itu diberikan kepada Menlu Retno LP Marsudi atas upayanya dalam memajukan hubungan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Peru, sejak Retno Marsudi menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri.

Dengan penghargaan itu, Menlu RI merupakan orang Indonesia pertama yang diberikan penghargaan tersebut.

Retno juga berhasil membawa Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, serta menjadi anggota dewan HAM PBB 2020-2022.

Dalam suatu wawancara dengan redaksi beberapa waktu lalu, Retno menyampaikan bahwa berdiplomasi bukan hanya tugas diplomat dan juga bukan hanya tugas laki-laki. Setiap warga negara bisa dan wajib melakukannya.

Sejak muda, Retno memang tekun bergerak dalam bidang diplomasi sejak tahun 1986 dengan ikut Calon Diplomat di Sekolah Luar Negeri.

"Sejak dulu, perempuan adalah pelita, penerang di tengah kurangnya ilmu pengetahuan, di tengah konflik dan pertikaian, bahkan hingga hari ini di tengah masa sulit pandemic Covid-19. Karena perempuan adalah bagian dari solusi,' ujar Retno dalam postingan akun Instagram, Selasa (21/4).

"Selamat hari Kartini untuk seluruh perempuan Indonesia. Jangan pernah menyerah… jangan pernah berhenti untuk lanjutkan semangat juang RA Kartini."