Wanita yang karib disapa Ma Minah oleh warga sekitar itu, hidup sebatangkara setelah suaminya meninggal lima tahun lalu. Ia tak miliki anak dan tiga saudaranya meninggal dunia sejak dia menikah.
Meski hidup sebatangkara dan tinggal di rumah yang hampir roboh, nenek berusia 80 tahun itu seperti sulit dijangkau oleh bantuan pemerintah.
Hebatnya, Ma Minah tak pernah mengeluh. Ia yakin Allah SWT akan memberikan rezeki kepada setiap makhluknya.
“Nggak apa-apa, Allah Maha Kaya,†kata Ma Minah saat ditanya wartawan perihal bantuan dari pemerintah, Senin (20/4).
Dilaporkan
Kantor Berita RMOLJabar, Ma Minah merupakan warga Kampung Randukurung RW 09, Desa Cibiuk Kidul, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut. Dia tak mau meninggalkan rumahnya yang hampir roboh.
Keseharian Ma Minah dihabiskan untuk beribadah seperti membaca Al-Quran, shalawat, dan shalat. Warga sekitar mengenal Ma Minah sebagai sosok yang taat beribadah.
Ketua RW 09, Siti Jubaedah mengatakan, warga sekitar banyak yang kasihan dengan kondisi Ma Minah. Namun tak bisa berbuat banyak.
“Warga sekitar banyak yang menawari Ma Minah agar tinggal bersama mereka. Tapi Ma Minah selalu menolak. Karena ingin leluasa melaksanakan ibadah,†kata Siti.
Selaku ketua RW, dirinya juga beberapa kali mengajukan bantuan untuk Ma Minah. Tapi selalu gagal. Ia mencontohkan, pada 2017 Ma Minah diajukan agar dapat PKH, tapi tidak disetujui.
Padahal, jika melihat kondisinya, seharusnya sosok seperti Ma Minah inilah yang jadi prioritas bantuan pemerintah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.