Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Waspada Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov Jabar Tambah 71 RS Rujukan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 16 April 2020, 03:37 WIB
Waspada Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov Jabar Tambah 71 RS Rujukan
RSHS Bandung, salah satu RS rujukan pasien Covid-19 di Jabar/Net
rmol news logo Kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 menjadi perhatian Pemprov Jabar dengan menambah 71 rumah sakit rujukan. Selain itu, sejumlah pemerintah kabupaten/kota di juga mengalihfungsikan gedung maupun stadion sebagai ruang perawatan maupun isolasi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Jurubicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Berli Hamdani menerangkan, Pemkot Bekasi menyiapkan wisma haji yang memiliki 250 kamar dan Stadion Patriot Chandrabhaga dengan kapasitas 100 tempat tidur sebagai ruang perawatan dan isolasi untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

“Kota Depok menyiapkan Rumah Sakit FK UI Depok dan Asrama President University. Kemudian, Kabupaten Bandung menambah kapasitas ruang ICU dan Isolasi RS Soreang untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan menjadikan BLK (Balai Latihan Kerja) sebagai tempat isolasi mandiri dengan kapasitas 50-60 tempat tidur,” ucap Berli, Rabu (15/4) seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL Jabar.

Kemudian, Kabupaten Bekasi menyiapkan gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang dan President University sebagai ruang perawatan dengan kapasitas 350 orang. Sedangkan, Pemprov Jabar menyiapkan gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSM) sebagai ruang isolasi bagi ODP, PDP ringan-sedang, dan Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Saat ini sudah ada 48 orang yang diinapkan untuk isolasi mandiri di gedung BPSDM. Tenaga kesehatan yang memberikan layanannya berasal dari RSKK (Rumah Sakit Kesehatan Kerja) UPTD Dinkes Provinsi Jabar,” kata Berli.

Selain itu, Pemprov Jabar juga mengalih fungsikan Hotel Prama Grand Preanger Bandung untuk tenaga medis dengan total kamar yang disiapkan berjumlah 200. Hal tersebut dilakukan agar para tenaga medis bisa nyaman khususnya bagi yang kesulitan pulang ke rumah sehingga bekerja maksimal.

“Selain di Prama Grand Preanger, 68 tenaga kesehatan, yang sebagian besar perawat RSUP dr. Hasan Sadikin dan sisanya dari RS Paru Rotinsulu diinapkan di UPTD Pelatihan Kesehatan (UPelkes) Dinkes Jabar sejak akhir Maret lalu,” imbuhnya.

Terkait tambahan 71 rumah sakit rujukan, Berli yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar menyatakan, sejumlah rumah sakit swasta bersedia menjadi rumah sakit penanganan pasien positif Covid-19. Dengan begitu, ada 105 rumah sakit rujukan Covid-19 yang tersebar di Jabar.

“Sebelumnya sudah ada 34 rumah sakit rujukan. Sekarang rumah sakit rujukan Covid-19 bertambah sangat signifikan menjadi 105. Itu sudah termasuk dengan rumah sakit-rumah sakit swasta yang akan menangani pasien Covid-19,” ungkapnya.

Untuk memastikan 71 rumah sakit rujukan baru itu siap, baik dari fasilitas maupun Sumber Daya Manusia (SDM), Pemprov Jabar melakukan pengadaan alat kesehatan, sarana dan prasarana, serta menyosialisasikan pendoman penanggulangan Covid-19.

“Saat ini sedang dalam tahap pengadaan alat kesehatan dan penyiapan sarana dan prasarana. Kami saat ini gencar menyiapkan ke-71 rumah sakit rujukan baru. Seperti 34 rumah sakit rujukan sebelumnya, kami memerlukan waktu 2 minggu untuk memastikan kesiapannya,” kata dia.

“Kesiapan rumah sakit dan ketersediaan fasilitas kesehatan terus kami perbaiki, sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19. Supaya semua pasien positif maupun pasien dalam pengawasan mendapatkan penanganan yang maksimal,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA