Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lewat Vicon, Khofifah Resmikan Pembangunan Bandara Baru Di Kediri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 16 April 2020, 01:04 WIB
Lewat Vicon, Khofifah Resmikan Pembangunan Bandara Baru Di Kediri
Peresmian dimulainya proyek pembangunan Bandara baru di Kediri, Jawa Timur/Repro
rmol news logo Pembangunan Bandar Udara Baru  di Kediri, Jawa Timur resmi dimulai hari ini, Rabu (15/4). Pembangunan bandara diperkirakan memakan waktu 2 tahun. Adapun nilai investasi yang digelontorkan Tahap I pembangunan mencapai angka Rp 9 triliun.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Melalui sambungan video conference, Gubernur Jawa Timur khofifah Indar Parawansa dipimpin  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pencanangan pembangunan Bandar Udara Kediri, Rabu (15/4).

"Meskipun tengah darurat Covid-19, namun pembangunan bandara ini tetap dimulai sesuai jadwal," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya.

Khofifah menerangkan, Bandara Kediri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan nantinya menjadi pintu gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain melalui Bandara Juanda, Surabaya. Utamanya untuk membuka akses ke wilayah selatan Jawa Timur seperti  Tulung Agung, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Blitar, Madiun, dan lain lain.

"Jadi, konektivitas udara di wilayah Jawa Timur utara dan selatan menjadi lebih seimbang. Selama ini terkesan hanya wilayah utara yang maju dari sisi konektivitas dan akses. Nah, dengan hadirnya bandara ini maka tidak ada lagi dikotomi utara dan selatan. Semua sudah terbuka," tuturnya.

"Kami berharap, semua sektor mulai dari pariwisata, pertanian, perkebunan, maritim dan lainnya dapat semakin berkembang usai bandara ini jadi," tambah dia.

Khofifah menerangkan, Bandara Dhoho Kediri ini dirancang sangat modern dan mampu didarati oleh pesawat berbadan besar lantaran memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 x 45 m2. Pembangunan Bandara dilakukan di atas lahan seluas 450 hektar.

"Untuk tahap I pembangunan, InsyaAllah bandara ini mampu menampung 1,5 juta penumpang," tuturnya.

Proyek pembangunan  Bandara ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya menggunakan dana dari swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk.

Bandara Dhoho ini nantinya akan berfungsi sebagai bandara domestik, meskipun besar kemungkinan akan menjadi bandara internasional.

Sementara saat ini untuk Bandara Internasional tetap dilayani oleh Bandara Juanda Surabaya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA