Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terjebak Nostalgia Pilpres, IMM Jakarta Sayangkan Oknum Mahasiswa Yang Serang Anies Baswedan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 06 April 2020, 22:22 WIB
Terjebak Nostalgia Pilpres, IMM Jakarta Sayangkan Oknum Mahasiswa Yang Serang Anies Baswedan
Suparman/Net
rmol news logo Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta kecewa dengan ulah oknum mahasiswa yang menyerang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menyikapi kritik mahasiswa mengenai kinerja Anies Baswedan dalam menangani penyebaran Covid-19, Ketua DPD IMM DKI Jakarta, Suparman mengatakan kekecewaannya pada oknum mahasiswa yang menurutnya telah menciderai nilai-nilai kemanusiaan.

"Yang dilakukan oknum mahasiswa ini telah menciderai nilai-nilai kemanusiaan. Saya terus terang kecewa, mahasiswa seharusnya mengambil peranannya dalam menekan Covid-19 di Indonesia, bukan ikut main salah-salahan, ini mahasiswa terjebak nostalgia pilpres," ujar Suparman kepada redaksi, Selasa (6/4).

Menurutnya, mahasiswa seyogyanya memberikan pencerahan terhadap kondisi masyarakat yang sedang kebingungan di tengah pandemik ini. Banyak masyarakat yang terdampak akibat virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

"Mahasiswa jangan terlibat pada alur kepentingan kelompok-kelompok tertentu yang saling menyalahkan, dan merasa paling benar. Kita harus gotong-royong. Jihad kita adalah memusnahkan Covid-19, ini common enime kita," kata Suparman.

Mahasiswa Program Pascasarjana ITB Ahmad Dahlan Jakarta ini menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengkonsolidasikan rekan-rekan aktivis mahasiswa, termasuk BEM untuk sama-sama mengatakan sikap kepeduliannya terhadap wabah Covid-19.

"Saya terus berkomunikasi, mereka juga merasa kecewa atas sikap atau pemberitaan yang dibuat oleh oknum mahasiswa ini. Kami akan membuat pernyataan sikap untuk merespon oknum mahasiswa itu, kemudian kami akan membuat gerakan bersatu cegah penyebaran Covid-19. Dan Kami akan lakukan itu semuanya dengan di rumah saja, tanpa harus berkumpul dan ramai-ramai," demikian Suparman.

Kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi BEM Jakarta Bersuara menggelar konferensi pers terkait penanganan Covid-19 di DKI Jakarta bertajuk "Lockdown Solusi atau Politisasi", di kawasan Cikajang, Jakarta Selatan, Sabtu lalu (4/4).

Mereka menilai kebijakan Anies Baswedan kurang tepat dan cenderung bernuansa politis ketimbang solutif. Misalnya, wacana lockdown atau karantina wilayah, hingga mengenai fasilitas hotel bintang 5 yang diberikan kepada petugas medis yang menangani pasien virus corona.

Namun, sudah banyak BEM yang menolak klaim oknum mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi BEM Jakarta Bersuara. Yaitu, BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), BEM Uhamka, BEM Universitas Trilogi, dan BEM Universitas Esa Unggul. Mereka keberatan dan menyesalkan klaim tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA