Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berkeliling Desa Dengan Motor, Ganjar Pranowo Pantau Persiapan Lokasi Karantina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 06 April 2020, 06:02 WIB
Berkeliling Desa Dengan Motor, Ganjar Pranowo Pantau Persiapan Lokasi Karantina
Ganjar Pranowo Saat Kunjungi 2 TKI Yang Sedang Jalani Isolasi/Net
rmol news logo Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengisi hari Minggunya dengan berkendara sepeda motor berkeliling ke desa-desa di Jawa Tengah. Ganjar ingin memastikan kesiapan lokasi karantina para pemudik.

Desa pertama yang ia kunjungi adalah Desa Trisobo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Desa Trisobo telah menyiapkan dua ruangan untuk karantina pemudik, masing-masing di gedung PKD dan di Balai Desa.

Pejabat Kepala Desa Trisobo, Suwondo, mengatakan saat ini ada 10 pemudik yang baru datang dan lansung diperiksa kesehatannya.

"Saat ini sudah ada 10 orang. Setelah dicek dan dinyatakan sehat, kesepuluh warga itu dipulangkan dan menjalani isolasi mandiri di rumah," kata Suwondo, Minggu (5/4).

Desa berikutnya yang dikunjungi Ganjar adalah Desa Jungsemi, Kabupaten Kendal, untuk mengecek kesiapan puskesmas serta ruang isolasi. Ganjar juga menyempatkan menengok dua tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru saja pulang dari Malaysia, dan keduanya sedang menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

“Ngobrol bersama 2 TKI yang 2 hari lalu tiba dari Malaysia. Mereka sekarang mengisolasi diri dijaga bidan dan dari Puskesmas bersama kades di Kendal. Semoga mereka sehat dan semangat,” tulis Ganjar dalam cuitannya di akun Twitternya, Minggu (5/4).

Ganjar kemudian mengunjungi dua desa berikutnya, yaitu Desa Ngadirejo dan Desa Pacet yang ada di Kabupaten Batang. Di dua desa itu sudah disiapkan tempat karantina bagi para pemudik. Tercatat ada 14 pemudik yang baru tiba dan sedang dikarantina.

Kepala Desa Pacet, Dendy Hermawan, mengatakan sebenarnya ada 30 pemudik yang datang dan langsung dilakukan pengecekan. Dari 30 pemudik itu, kini bersisa 14 yang masih harus menjalani proses isolasi.

"Total sudah ada 30 orang yang mudik di desa ini. Begitu pulang langsung kami isolasi, kami menyiapkan tiga tempat, yakni di gedung PKD dan dua rumah warga. Yang sekarang masih diisolasi ada 14 orang dan semuanya sehat," ujar Dendy Hermawan.

14 pemudik itu adalah tukang batu yang bekerja di proyek gedung di Jakarta.  Dalam akun Twitternya, Ganjar menyebutkan 14 pemudik itu dalam keadaan sehat dan menjalankan karantina dengan semangat.

“Mereka 14 orang tukang batu yg ada di salah satu desa di Batang yang sudah mengisolasi diri di tempat khusus yg disediakan Kades. Sebelumnya mereka kerja proyek gedung di Jakarta. Mereka sudah 7 hari di sana, sangat bersemangat  dan terlihat bugar. Tiap pagi main bola,” cuit Ganjar.

Ganjar senang kegiatan berkeliling untuk mengecek persiapan desa dalam menyambut para pemudik ini mendapatkan hasil yang memuaskan. Kebanyakan desa telah siap dengan lokasi karantina masing-masing.

"Beberapa desa yang saya cek tadi, semuanya sudah siap dengan tempat karantina masing-masing. Pintu masuk desa-desa juga sudah dijaga oleh petugas," kata Ganjar.

Tidak perlu membangun gedung baru. Tiap Kepala Desa di Jateng bisa menggunakan gedung yang ada, seperti sekolah, balai desa, untuk dijadikan tempat karantina. Jika ada warga yang memiliki tempat tinggal lain dan tidak keberatan dijadikan lokasi karantina, juga bisa dimanfaatkan.

"Saya juga titip pesan kepada seluruh Kades untuk memantau betul mereka-mereka yang mudik. Dan yang belum mudik, kami berharap keluarganya melarang mereka untuk mudik. Kalau tetap mudik, akan kami karantina selama 14 hari," ujar Ganjar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA