Tidak Bisa Bantu Banyak, YIIM Dan Insight Berharap Aksi Kemanusiaan Di Tengah Corona Manginspirasi

YIIM dan Insight menggelar aksi kemanusiaan berupa pembagian sebanyak 300 paket nasi bungkus dan 100 paket sembako untuk masyarakat dan pekerja informal, Jumat (3/4).

Aksi ini mengambil tema "Anda Tidak Sendirian! Mari Tebarkan Inspirasi dan Kebajikan Pada Sesama Melawan Virus Corona".

Aksi peduli kemanusiaan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan pekerja informal akibat pandemik Covid-19 yang sedikit banyak berdampak pada penghasilan masyarakat kecil dan pekerja informal yang rata-rata bergantung pada upah dan penghasilan harian.

Untuk itu, YIIM dan Insight mencoba berkontribusi menjaga ketahanan ekonomi mikro, meski dalam skala yang terbatas, yaitu dengan memesan nasi bungkus dari warung-warung nasi kecil sederhana dengan layanan ojek online dan kemudian dibagikan kepada masyarakat kecil seperti tukang parkir, pengamen dan para pekerja informal seperti pedagang kaki lima.

Selain itu, nasi bungkus juga dibagikan kepada tuna wisma dan pemulung.

Pembagian nasi bungkus dilakukan di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya antara lain di wilayah Tanah Abang, Duren Sawit, Cengkareng, Depok, Citayam, dan Tangerang Selatan.

Sementara itu, pembagian paket sembako dilakukan bekerjasama dengan perangkat pengurus Rukun Tetangga (RT) di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Citayam dan Depok Beji, Depok.

"Kami melakukan aksi ini untuk memberikan inspirasi dan menebar kebajikan pada sesama, agar masyarakat kecil dan para pekerja informal tetap kuat. Meski tidak banyak, tapi kami meyakini sedikit banyak yang kami lakukan akan membantu ketahanan ekonomi mikro, sebab dengan belanja di warung kecil, memesan makanan dan mengantar makanan melalui ojek online secara tidak langsung ekonomi bergeliat. Semoga makin banyak yang peduli," ujar Direktur Program dan Kelembagaan YIIM, Dewi Astari, Sabtu (4/4).

Dengan adanya bantuan ini, perwakilan dari Insight, Suluh T. Rahardjo berharap agar wabah virus corona ini segera berakhir dan ekonomi segera pulih.

"Semoga apa yang kami lakukan dapat menginspirasi banyak kalangan untuk menggairahkan ekonomi meski virus corona masih mewabah. Kita harus gotong royong," tutup Suluh.