Sebab, hal itu dan dapat berakibat buruk terhadap kesehatan. Menurutnya, saat ini masih banyak tempat yang melakukan penyemprotan disinfektan langsung kepada manusia.
"Saya melihat di desa-desa, banyak sekali penyemprotan. Saya minta, hentikan penyemprotan kepada orang. Apalagi penyemprotan dilakukan tanpa ada pelindung diri. Itu bisa membahayakan," kata Ganjar, Selasa (31/3).
Menurut Ganjar, penyemprotan cairan disinfektan kepada manusia, akan berdampak buruk bagi kesehatan. Jika cairan itu masuk ke hidung kemudian ke paru-paru, maka akan menimbulkan sejumlah penyakit di masa yang akan datang.
"Tolong kalau bisa hindari penyemprotan itu. Kalau memang harus dilakukan, semprotlah ke benda-benda mati yang sering dipakai nongkrong atau sering dipegang," tegasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.Penyemprotan di benda mati itupun, lanjut Ganjar, juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Bahan-bahan yang digunakan untuk menyemprot, harus sesuai standar yang ada.
"Komposisinya harus dikonsultasikan dengan ahli, jangan sampai asal-asalan dan jangan sampai terhirup," tambahnya.
Apabila dilakukan penyemprotan ruangan, maka ruangan tersebut harus didiamkan selama kurang lebih empat jam. Selama itu, ruangan tidak boleh dimasuki.
"Tunggu sampai empat jam, baru bisa masuk kembali. Itu cukup untuk menetralisir dan menghindari sesuatu yang tidak diinginkan," terangnya.
Selain itu, Ganjar juga mengimbau masyarakat untuk sering menggunakan masker. Siapa pun yang keluar rumah, wajib memakai masker demi melindungi diri dan sekitarnya.
"Kalau terpaksa keluar rumah, tolong pakai masker. Kalau masker sulit dan harganya mahal, tolong buat sendiri pakai kain dan tengahnya dilapisi tisu. Yang penting semua yang keluar rumah harus pakai masker untuk saling melindungi. Saya doakan semuanya sehat terus," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: