Pasien Terduga Corona Dikabarkan Kabur, Dirut RSAL Mintohardjo: Informasi Itu Tidak Benar

Dalam pesan ini disebutkan, "Telah kabur pasien dari rumah sakit AL Mintohardjo yang dirujuk ke RS Wisma Atlet yang kemungkinan penderita positif corona," demikian bunyi pesan yang diterima wartawan.

Lebih rinci, pesan ini menyebutkan kalau identitas si pasien adalah bernama Eko Purwanto, berumur 33 tahun dan berasal dari Solo. Disebutkan pula, Eko bekerja di Pasar Tanah Abang sebagai penjaga toko.

Eko Purwanto, dijelaskan lebih lanjut dalam pesan ini, tinggal di sebuah indekost di RT 007/RW 05, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang.

Disebutkan, pria ini sudah tidak lagi di tempat tinggalnya tersebut. Sebab provos yang bertugas di RSAL Mintohardjo, pagi tadi telah datang menjemput di tempat kost, tapi pasien tersebut sudah melarikan diri bersama temannya.

"Diduga kabur langsung ke Solo," sebut isi pesan yang beredar ini.
 
Akan tetapi, kabar ini diklarifikasi oleh Direktur Utama RSAL Mintohardjo, Kolonel Wiweka. Dia mengatakan kabar tersebut adalah tidak benar.

"Bahwa Tn. Eko Purwanto belum dilakukan pemeriksaan dan belum ditetapkan sebagai pasien Covid-19. Jadi berita yang beredar bahwa yang bersangkutan adalah PDP/positif Covid-19 yang akan dirujuk ke Wisma Atlet adalah tidak benar," ucap Wiweka saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/3).

Adapun saat mendatangi RSAL Mintohatdjo kemarin, Eko Purwanto belum dilakukwn pemeriksaan Swab (tes spesimen). Sehingga, pria ini belum ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau pasien positif corona.

"Yang dilakukan Swab itu yang PDP, sementara si pasien belum ditetapkan sebagai pasien Covid-19," terang Wiweka.

Sebagai informasi, hingga hari ini RSAL Dr. Mintohardjo telah merawat 30 pasien Covid-19. Jumlah itu terdiri dari pasien positif corona dan PDP. Adapun 30 pasien ini dirawat di ruang isolasi tekanan negatif dan Ruang Isolasi IGD.

Dari segi kesiapan, RSAL Dr. Mintohardjo memiliki ruang isolasi bertekanan negatif sebanyak 29 tempat tidur. Untul mengantisipasi lonjakan pasien, pihak RS menyiapkan tambahan ruang isolasi bertekanan negatif sebanyak 19 temoat tidur.

Untuk kebutuhan perawatan pasien dengan kondisi sakit berat, disediakan 10 tempat tidur di ruang ICU. Adapun 11 temoat tidir tambahan lainnya disiapkan dengan standar ruang isolasi WHO.