Para seniman dan budayawan Solo melakukan prosesi itu di joglo rumah dinas Walikota Solo Loji Gandrung, malam hari, Kamis (26/3). Prosesi ini selain mendoakan almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo, juga agar wabah virus corona (Covid-19) segera berakhir.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo juga mengikuti umbul donga ini.
"Umbul donga untuk tolak bala adalah adat tradisi sebagai orang Jawa ini berbagai ikhtiar kita lakukan bersama-sama. Dulu waktu pagebluk penyakit pes itu dari keraton juga mengadakan acara untuk umbul donga," kata Rudy, Kamis (26/3).
Prosesi umbul donga dilakukan dengan iringan gending Jawa yang dipadu dengan tarian simbol tolak bala. Para peserta umbul donga menggunakan masker dan tetap menjaga jarak aman.
Rudy memohon agar masyarakat juga tidak lupa mendoakan agar negeri ini dan seluruh dunia terbebas dari virus corona.
"Masyarakat juga jangan lupa berdoa kepada Tuhan masing-masing untuk diberi perlindungan, dijauhkan dari marabahaya, penyakit, wabah yang sedang jadi perhatian negara," ujar Rudy.
Doa untuk Sudjiatmi Notomihardjo dilantunkan bersama-sama. Suasana nampak hidmat. Kepergian ibunda dari orang nomor satu di Indonesia bersamaan dengan terjadinya wabah Covid-19, sehingga segala keterbatasan harus dijalani, termasuk menyarankan agar masyarakat tidak datang melayat dan hanya berdoa dari rumah masing-masing.
Sudjiatmi Notomihardjo meninggal pada Rabu (25/3 karena sakit kanker yang telah dideritanya sejak empat tahun lalu.
"Mendoakan Ibu Sudjiatmi Notomihardjo agar arwahnya diterima di sisi Tuhan. Dan tentunya keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran ketabahan dan bisa segera beraktivitas untuk melayani masyarakat, terutama kepada bapak Presiden Pak Jokowi," tutup Rudi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.