Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gubernur Khofifah Meminta Para Kiai Mengetuk Pintu Langit Agar Terbebas Dari Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 25 Maret 2020, 10:19 WIB
Gubernur Khofifah Meminta Para Kiai Mengetuk Pintu Langit Agar Terbebas Dari Covid-19
Foto:Net
rmol news logo Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menyampaikan kondisi terkait penyebaran virus corona atau Covid-19. Termasuk di hadapan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jatim.

Penyampaian informasi dan kebijakan-kebijakan Pemprov Jatim dalam pencegahan Covid-19 kepada PWNU Jatim tersebut disampaikan Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (24/3).

Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya KH. Anwar Manshur, KH. Ali Masyhuri, KH Atho'illah Manshur, KH. Marzuki Mustamar, dr. Hasan Ubaidillah, Ir. Matorur Rozaq, MT, Prof. Dr. Akh. Muzakki, dan Rofii Satgas COVID 19 PWNU.

Dari Pemprov Jatim diikuti juga Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi, Kepala Pelaksana BPBD Jatim Suban Wahyudiono, Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Jatim Hudiono, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jatim M. Yasin.

Beberapa ulama yang hadir pun turut mendoakan agar masyarakat Jatim segera terbebas dari pandemik penyebaran Covid-19. KH. Ali Masyhuri memberikan doa khusus untuk Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. Doa berikutnya juga dipimpin oleh KH. Marzuki Mustamar yang diikuti seluruh undangan yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan, penyebaran Covid-19 sebarannya masif. Karena itu, peran para kiai sangat penting menjadi penguat bagi Provinsi Jatim dari sisi sosialisasi, edukasi serta kekuatan spiritualitas.

Menurutnya, berbagai ikhtiar telah dilakukan baik dari pemerintah provinsi, Forkopimda, maupun kabupaten/kota di Jatim. Jumlah bed di rumah sakit telah ditambahkan, alat logistik seperti alat pelindung diri (APD) maupun disinfektan telah disiapkan. Begitu juga di Gedung Negara Grahadi juga ada room screening, drive thru disinfektan. Semuanya dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

"Tetapi ada sesuatu kekuatan yang kita ingin berseiring dengan seluruh ikhtiar baik dari pemerintah, paramedik, relawan dan semuanya. Kita mohonkan kepada para masyayikh, para ulama, para kiai bagaimana mengetuk pintu langit melalui proses religiusitas dengan bermunajat kepada Allah SWT dengan mengajak seluruh kekuatan pesantren, para masyayikh, para ulama berseiring dengan keinginan kita supaya Indonesia dan Jatim terbebas dari wabah  Covid-19," ujar Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut disampaikannya, Covid-19 merupakan pandemik. Dampaknya sangat mempengaruhi perekonomian yang saling berantai. Maka kita harus gotong royong menyeleseikan dampak Covid-19 ini.

Melihat fenomena tersebut, Pemprov Jatim membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim yang diketuai oleh Sekdaprov Jatim. Di dalamnya terdapat rumpun gugus tugas untuk dampak sosial ekonomi yang diketuai oleh Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.

Selain itu, lanjutnya, untuk rumpun gugus kuratif berupa layanan rumah sakit diketuai Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya, untuk rumpun gugus promotif preventif seperti penyemprotan disinfektan, penyediaan alat-alat medis diketuai Kepala Pelaksana BPBD Jatim. Sedangkan rumpun gugus tracing Kepala Dinas Kesehatan.

Sementara itu, Wakil Rais Suriyah PWNU Jatim KH. Ali Masyhuri mengingatkan kesehatan itu dalam kebahagiaan. Ketenangan jiwa itu separuh dari kesehatan seseorang.

"Saya atas nama Pengasuh Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo dan Wakil Rais NU Jawa Timur mengajak kepada warga Jawa Timur khususnya, seluruh rakyat Indonesia umumnya, mari kita tetap tenang. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Yakinlah Allah menurunkan penyakit pasti ada obatnya. Belajarlah berpikir positif," ujarnya.

Dia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim dan Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan meningkatkan zikir.

Adapun doa yang disampaikannya untuk seluruh masyarakat Jatim dan Indonesia yaitu: "Dan bertawasul kepada beliau Nabi Muhammad SAW, insyaAllah dalam waktu dekat, wabah corona akan diangkat oleh Allah. InsyaAllah seluruh warga besar Indonesia dan Jawa Timur diberi aman dan dilindungi Allah".

Pada kesempatan yang sama, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar mengatakan, secara umum NU di Jatim mengikuti protokoler yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai contoh meliburkan pondok pesantren, meliburkan pengajian umum tempat berkumpulnya orang.

"Kita meliburkan pengajian umum tempat berkerumunnya orang banyak, tapi bukan berarti terus tidak ada acara beribadah. Kita mohon kepada masyarakat termasuk santri yang pulang memaksimalkan pendekatan diri kepada Allah di rumah berjamaah dengan bapaknya, keluarganya. Dan lingkungan musola karena tidak berkumpul dengan orang banyak, paling banyak orang sepuluh. Setelah sholat kita mohon mereka baca zikir untuk mendekatkan diri kepada Allah," imbuhnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA