Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

1.500 Kamar Di Pusdiklat Kemendagri Disiapkan Untuk RS Darurat Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 20 Maret 2020, 22:20 WIB
1.500 Kamar Di Pusdiklat Kemendagri Disiapkan Untuk RS Darurat Covid-19
Mendagri Tito Karnavian/Net
rmol news logo Presiden Jokowi dan jajaran Kabinet Indonesia Maju sangat serius mengantisipasi lonjakan pasien infeksi covid 19 di berbagai daerah di Indonesia. Masyarakat tak perlu cemas dan kwatir atas fasilitas perawatan korban infeksi covid 19.

“Pemerintah berusaha keras untuk mengerahkan seluruh daya dan prasarana untuk mengantisipasi lonjakan pasien infeksi Covid-19, ujar Mendagri Tito melalui keterangan tertulis Staf Khususnya Kastorius Sinaga, Jumat (20/3).

Khusus untuk Kemendagri, Presiden Jokowi meminta Mendagri untuk menyiapkan gedung dan prasarana Pusat Diklat Kemendagri yang tersesbar di daerah untuk menampung pasien covid 19 di daerah bila dibutuhkan.

“Kita siap laksanakan perintah Presiden untuk persiapkan gedung pusat pendidikan dan latihan Kemendagri di berbagai daerah untuk tempat perawatan korban infeksi Covid-19 bila diperlukan, tegas Tito.

“Saya sudah bahas instruksi ini di rapat internal, lanjut Tito menambahkan.

Tito menjelaskan, Kemendagri memiliki gedung Diklat yang bisa difungsikan untuk perawatan. Rata-rata kapasitas kamar di setiap provinsi besar bisa hingga 200 kamar, adapun yang menengah, sambung Kastorius, sekitar 125 kamar dan daerah yang kecil mencapai 50 kamar.

“Semuanya bisa dialihfungsikan sementara menjadi tempat rawat inap bila diperlukan. Sebaran gedung diklat dengan fasilitas demikian sudah ada di seluruh Indonesia. Kecuali di 3 provinsi saja,” jelasnya.

Hasil pengecekan kepada Kepala BPSDM yang membawahi sarana Diklat Kemendagri, total kamar tersedia seluruh Indonesia yang bisa difungsikan untuk tanggap darurat pasien covid 19 berjumlah 1500 kamar.

Namun demikian Tito menegaskan bahwa setiap daerah memiliki keunikannya sendiri.

"Laju penyebaran virus tidak merata di seluruh daerah. Namun dampak ekonomi dan politik terasa secara nasional akibat pandemi ini telah mendunia," tutup Mendagri Tito. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA