"Satu pesawat, corona datang semua, Bandara Haluoleo," demikian suara yang muncul dari rekaman video tersebut, Senin kemarin (16/3).
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Brigjen Merdisyam, mengeluarkan ultimatum keras kepada pelaku penyebar video fakta kehadiran TKA Cina di pintu kedatangan Bandara Haluoleo.
Polisi berpangkat bintang satu itu mengancam bakal mempidanakan pelaku penyebar video viral TKA China atas tuduhan pelanggaran UU ITE.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Aliansi Anak Bangsa sekaligus Mujahid Alumni 212, Damai Hari Lubis menegaskan, Kapolda jangan asal main ancam. Sebab bisa jadi orang yang mengunggah video tersebut tidak paham dengan yang dilakukannya.
"Yang dia tahu dan lihat orang WNA asal China. Makanya transparan kepada publik," sindir Damai Hari Lubis saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (17/3).
Damai Hari Lubis merasa kasihan karena masyarakat di takut-takuti dengan ancaman. Karena bisa jadi pengunggah video berniat menyampaikan pesan agar Warga Negara Indonesia (WNI) berhati-hati. Karena WNA yang datang berasal dari China, tempat di mana virus Corona mulai merebak.
"Kawal oleh petugas yang berwenang dan umumkan ke publik sebelumnya dan saat di bandara. Bahwa ini adalah rombongan berasal dari mana untuk keperluan apa, dan lain-lain," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.