"Saya nggak (mau komentar) masalah prediksi, ya. Saya nggak boleh ngomong. Itu kan belum tentu gitu,†kata Menag usai menjadi Keynote Speaker di seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah di FKIP UHAMKA, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (14/3).
Kegiatan pada saat bulan Ramadhan seperti shalat tarawih dan buka puasa sendiri di masjid Istiqlal, lanjut Menag, akan dilakukan seperti biasa.
“Yang jelas kami sudah cerita di Masjid Istiqlal misalnya tetap melaksanakan Salat Tarawih, tetap melaksanakan ibadah. Kecuali nanti ada perkembangan situasi yang sangat buruk nanti kita pikirkan lagi," katanya.
"Kalau (masjid) yang lain silakan masing-masing," sambungnya.
Sebagai upaya pencegahan, Menag meminta agar masyarakat mengurangi kegiatan berkumpul. Apabila ada pengajian, kata dia, waktunya jangan terlalu panjang.
"Kemudian usahakan ada kegiatan ibadah nggak terlalu panjang, kegiatan pengajian nggak usah terlalu panjang. Bukan apa, nanti bisa menyebabkan peluang untuk penularan lebih banyak. Kemudian untuk yang merasa kurang sehat baiknya nggak usah ke masjid. Niatnya ibadah tapi jadinya kan bawa mudarat," ucapnya.
Deputi V BIN Afini Boer mengungkap berdasarkan permodelan yang dibuat pemerintah terkait penyebaran virus Corona, puncak penyebaran infeksi virus tersebut diprediksi terjadi 60-80 hari sejak pertama kali diumumkan atau pada April-Mei saat memasuki bulan Ramadhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.