Namun, langkah berbeda justru diambil Pemerintah Kabupaten Karawang. Melalui Dinas Kesehatan, Pemda Karawang malah mengekspose kasus femam berdarah dangue (DBD).
Pemda Karawang meminta warga waspada karena tercatat ada 75 warga terjangkit DBD yang satu orang diantaranya meninggal dunia.
Diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ,Yayuk Sri Rahayu, kebanyakan warga yang terjangkit DBD berada di wilayah Kecamatan Talagasari, Cikampek, Klari dan wilayah Karawang kota.
Cegah lebih banyak jatuh korban, pihak Dinas Kesehatan sudah menginstruksikan ke seluruh Puskesmas dan klinik di setiap kecamatan agar segera melakukan sosialisasi dan pembersihan lingkungan di wilayah tempat tinggal.
“Sesuai laporan yang kami Terima sudah ada 75 warga sejak Januari hingga Maret ini. Dalam rinciannya Januari sebanyak 18,Februari 47 dan bulan Maret saat ini ada 10. Akibat peningkatan jumlah itu kita akan lakukan fogging,†ungkap Yayuk, dilansir dari
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (10/3).
Menurutnya, upaya yang paling efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah melakukan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) .
“Jadi setiap rumah itu ada jumantik dan kemudian satu rumah harus ada agent of change untuk mengubah perilaku dan gerakan 3M+ yaitu mengubur, menguras, menutup, melipat baju- baju yang digantung, pot bunga yang ada airnya yang menjadi sarang nyamuk,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: