Peristiwa nahas itu terjadi saat korban hendak menunaikan Shalat Subuh pada Senin (9/3) pukul 05.00 WIT.
Begitu ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi dalam keterangan tertulisnya.
"Korban saat itu telah berlindung, namun terdapat pantulan peluru mengenainya," ujar Dax lewat keterangan tertulis, Selasa, (10/3).
Setelah itu, pukul 09.30 WIT korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika, menggunakan Helikopter Bell TNI AD. Pukul 10.00 WIT korban mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawa korban tidak dapat tertolong.
"Tak tertolong lantaran mengalami pendarahan cukup parah," tuturnya.
Pada Selasa, 10 Maret, pukul 07.10 WIT korban diterbangkan ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia akan disemayamkan di kampung halamannya di Kota Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan penembakan diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap markas Koramil Jila, Mimika, Papua, menewaskan satu anggota TNI.
Menurut Eko, peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 05.00 WIT, Senin (9/3). Anggota Sertu La Ongge mengalami luka tembak di bagian telinga.
"Anggota Koramil Jila yang tertembak KKB meninggal. Jenazahnya masih berada di RSUD Timika," kata Eko, melansir Antara, Senin, 9 Maret 2020.
Sementara itu, sebanyak 1.572 warga dari berbagai kampung di Tembagapura, Mimika, telah dievakuasi terkait teror penembakan yang dilakukan KKB. Ribuan warga itu dievakuasi ke Timika.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: