Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pihaknya memiliki dua agenda evakuasi yang harus dijalankan satu per satu. Evakuasi WNI di World Dream terlebih dahulu dilakukan mengingat lokasinya yang lebih dekat di perairan Indonesia.
"Setelah kita rapatkan beberapa kali kemudian diputuskan terlebih dahulu yang berada di World Dream. Jumlahnya lebih banyak, yaitu 188. Yang itu juga berada di dekat kita. Sudah di dekat kita," kata Presiden di Jakarta Convention Center, Rabu (26/2).
Jokowi menerangkan, skema tersebut juga memperhitungkan fasilitas dan kapasitas yang telah siap.
"Juga kemarin ada persoalan terkait kapasitas dan fasilitas yang ada di pulau dalam menyelesaikan ini. Akhirnya diputuskan di Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu karena kesiapannya lebih baik," kata Jokowi.
Sementara untuk 74 WNI yang berada di kapal Diamond Princess, pemerintah ingin sesegera mungkin bisa melakukan evakuasi. Namun, saat ini sedang mengupayakan diplomasi dengan pemerintah Jepang.
Jokowi menerangkan proses diplomasi tidak semudah yang dikira. Ia tidak ingin pemulangan dilakukan dengan gegabah.
"Tidak boleh tergesa-gesa. Kita memiliki 267 juta penduduk Indonesia yang juga harus dikalkulasi. Hati-hati, saya hanya selalu pesan kepada Menko, hati-hati memutuskan dalam menyelesaikan ini. Tidak bisa kita tergesa-gesa. Harus tepat," kata Presiden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.