Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemkab Sleman Beri Santunan Rp 21 Juta Per Keluarga 10 Siswa SMPN 1 Turi Yang Meninggal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-1'>MEGA SIMARMATA</a>
LAPORAN: MEGA SIMARMATA
  • Senin, 24 Februari 2020, 21:26 WIB
Pemkab Sleman Beri Santunan Rp 21 Juta Per Keluarga 10 Siswa SMPN 1 Turi Yang Meninggal
Pemkab Sleman saat memberi santunan ke keluarga korban susur sungai Sempor/Repro
rmol news logo Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan santunan sebesar Rp 21 juta per keluarga  dari korban meninggal dunia. Bantuan tersebut telah diserahkan langsung oleh Bupati Sleman kepada 10 perwakilan keluarga meninggal dunia pada Senin, (24/02).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sedangkan untuk korban luka, menerima santunan sebesar Rp 2,5 juta per anak yang diberikan langsung kepada 22 anak.

Selain itu Pemkab juga berikan santunan sebesar Rp 15 juta untuk program trauma healing.

Seluruh bantuan tersebut terkumpul dari Kemendikbud RI, BPBD Kabupaten Sleman, Dinsos Sleman, dan Baznas Sleman.

Bupati Sleman Sri Purnomo pada kesempatan tersebut memberikan apreasiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat membantu sehingga korban dapat ditemukan dan diindetifikasi.

Kedepannya, ia mengatakan Pemkab Sleman bekerjasama dengan Kemendikbud RI akan membuat prosedur tetap (Protap) terkait dengan kegiatan outdoor sehingga nantinya akan dijalankan secara profesional guna menjaga keselamatan anak didik.

“Dan yang terpenting ini adalah pembelajaran bagi kita semua agar kedepan tidak terulang kejadian seperti ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen PAUD Dikdasmen Haris Iskandar mengakui pemerintah sudah memiliki peraturan terkait dengan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Aturan itu yakni Permendikbud 33/2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Namun menurutnya, Permendikbud tersebut akan dikaji lebih lanjut menyangkut hal-hal yang lebih detail.

“Detailnya akan kita garap terkait kegiatan yang sifatnya memiliki risiko,” ungkapnya.
Haris mengatakan, kunjungan tersebut bermaksud untuk mengumpulkan informasi di lapangan yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi kedepannya.

“ Kami ingin mempelajari kekurangan apa dalam kebijakan selama ini untuk manfaat bagi satuan pendidikan lainnya di seluruh Indonesia, Protap-nya atau prosedurnya atau yang lainnya sehingga, kegiatan belajar itu menjadi aman dan nyaman untuk siswa di seluruh Indonesia,” katanya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA