Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Susur Sungai Pelajar SMPN 1 Turi Ternyata Mendadak, Juga Tidak Izin Orang Tua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-1'>MEGA SIMARMATA</a>
LAPORAN: MEGA SIMARMATA
  • Sabtu, 22 Februari 2020, 16:19 WIB
Susur Sungai Pelajar SMPN 1 Turi Ternyata Mendadak, Juga Tidak Izin Orang Tua
Foto:Net
rmol news logo Kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh sekitar 248 orang pelajar SMPN 1 Turi, Sleman ternyata dilakukan mendadak tanpa persiapan.

Hal tersebut disampaikan oleh keluarga salah satu korban selamat dalam insiden tersebut, demikian dikutip dari Harian Jogja.

"Setiap Jumat memang ada jadwal pramuka, jadi waktu itu, kata adik saya yang ikut susur sungai, karena enggak ada kegiatan, ya diajak jalan-jalan saja," ujar Fibri, 30, kakak siswi kelas 8B SMPN 1 Turi Sleman berinisial FA, 14, Sabtu (22/2).

Menurut keterangan Fibri, karena kegiatan dilakukan secara mendadak, sama sekali tak ada persiapan maupun permohonan izin pada orang tua yang disiapkan pihak sekolah.

Dia menerangkan, sebelum tiba di Sungai Sempor, para peserta susur sungai, yang terdiri dari murid kelas 7 dan 8, harus berjalan cukup jauh dari lokasi keberangkatan, yaitu SMPN 1 Turi.

Namun, kemudian terdengar suara guntur, sehingga membuat sejumlah siswa, termasuk FA, khawatir.

Lantas, lanjut Fibri, adiknya itu, bersama ketua dewan penggalang (DP), bertanya pada guru olahraga yang juga pembina kegiatan pramuka tersebut, apakah susur sungai tetap akan dilanjutkan.

"Saat itu gerimis, sudah terdengar suara guntur, murid-murid jadi takut kalau hujan. Terus ketua dewan penggalang tanya ke pembinanya, lanjut atau enggak, terus cuma dijawab 'enggak apa-apa hujan sebentar'," jelas Fibri.

Dirinya menilai, guru olahraga yang disebutnya sebagai "Pak Y" itu nekat melanjutkan susur sungai meskipun cuaca mendung karena dia tinggal tak jauh dari sana.

"Jadi mungkin Pak Y menganggap itu sudah biasa," kata Fibri.

Selain tidak ada persiapan serta permohonan izin ke orang tua siswa, Fibri mengatakan, Susur Sungai Sempor juga dilakukan tanpa ada izin kepala dukuh setempat.

"Padahal sudah diingatkan warga, enggak usah nyemplung, tapi ya namanya anak-anak, bagaimana sih, kalau disuruh pembinanya kan ya nurut-nurut saja," pungkas Fibri.

Sampai dengan hari ini, musibah susur sungai mengakibatkan 9 orang pelajar SMPN 1 Turi meninggal dunia.

Satu diantaranya masih dalam proses pencarian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA