Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro), Muhammad Taufiqurrachman menjelaskan, selama ini pihaknya telah menjalin komunikasi bahkan mengikut sertakan Seniman dalam berbagai macam forum diskusi.
"Seniman itu kan banyak. Misal 100 seniman, 80 dukung, 20 beda pendapat. Kami tetap sosialisasi bagaimana caranya menjaga seni yang nilainya besar itu dengan fasilitas yang memadai," ungkapnya saat konferensi pers di Ballroom Kempinski, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Pihak Jakpro pun menegaskan tidak satu aturan pun yang dilangkahi bahkan dilanggar dalam revitalisasi TIM ini. Untuk itu, Taufiqurrachman menegaskan bahwa pihaknya siap apa bila harus dipanggil ke Komisi X DPR RI.
"Tidak ada masalah, kami siap," tegasnya.
"TIM ini untuk kesejahteraan warga. Kita tidak mengelola dan komersil kan untuk kesenian. Kita hanya bertanggung jawab untuk urusan gedung dan parkir agar memadai. Kami tidak akan komersialisasi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: