Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kisah Milla, Mahasiswi Indonesia Yang Lolos Dari Virus Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 18 Februari 2020, 05:32 WIB
Kisah Milla, Mahasiswi Indonesia Yang Lolos Dari Virus Corona
rmol news logo Pasca menjalani masa observasi virus corona di Natuna selama 14 hari, salah satu mahasiswa Indonesia yang kuliah di salah satu universitas di China Hilyatu Millati Rusdiyah, merasa lega bisa kembali ke kampung halaman.

Didampingi oleh suaminya Ahmad Syaifuddin Zuhri yang juga menuntut ilmu di sana, namun sudah pulang terlebih dahulu sebelum ada kabar virus corona. Milla, menceritakan pengalamannya selama berada di Wuhan, China dan Natuna.

Milla merupakan mahasiswa PhD Administrasi Bisnis Chongqing University, Kota Chongqing China. Wabah virus corona itu mulai diketahui berasal dari salah satu pasar ikan di Wuhan.

"Awalnya belum terlalu khawatir, virus corona itu hanya menyebar sesama hewan, namun belakangan ada informasi jika penyebarannya antar manusia dan menyebar melalui udara," katanya, dilansir Kantor Berita RMOL Jateng, Senin (17/2).

Menurut Milla, kekhawatiran mulai ada, saat korban virus corona mulai berjatuhan. Hingga akhirnya pemerintah China mulai mengkarantina warga Wuhan agar tidak keluar dari wilayah tersebut.   

Kondisi di Wuhan, lanjut Milla tidak seperti yang digambarkan di berbagai media sosial dan pemberitaan. Dirinya tidak menampik jika Wuhan seperti kota mati. Karena pemerintah setempat melarang warganya beraktifitas di luar ruangan. Apalagi tidak ada angkutan umum yang beroprasi.

"Apalagi saat itu memasuki musim dingin dan perayaan Imlek, jadi kondisinya sepi," jelasnya.

Milla juga merasakan kekhawatiran dengan kondisi di sana, apalagi dirinya sedang berupaya keras menyelesaikan desertasi untuk menyelesaikan studinya itu.

"Akhirnya merasa lega ada upaya dari pemerintah untuk memulangkan kami," lanjutnya.

Milla juga sampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui KBRI yang terus hadir dan memantau keadaan mereka setiap hari.

Bahkan pemerintah juga memberikan bantuan logistik berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan mereka selama karantina di Wuhan.

"Bantuan logistik berupa uang tunai, karena tidak sembarangan barang bisa masuk. Dan pemerintah setempat menjamin stok logistik," jelasnya.

Hingga akhirnya bersama ratusan mahasiswa lainnya, Milla di evakuasi dari Wuhan China dan menjalani observasi virus corona selama hampir 14 hari di Natuna.

"Setelah mendapatkan perawatan dari tim kesehatan di lokasi observasi, akhirnya Kementrian Kesehatan menyatakan kami semua dalam kondisi sehat dengan dikeluarkannya bukti serifikat," tandasnya.

Saat ini, waktu perkuliahan di kampusnya diliburkan sementara  waktu sambil menunggu kondisi di Wuhan kembali normal dan bebas dari virus corona.

"Jadi sementara perkuliahan dilakukan secara online," papar Milla. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA